Semua beban hidup itu Santa Katarina serahkan kepada Tuhan lewat doa. St. Katarina adalah seorang yang jujur dan terus terang dihadapan Tuhan Yesus. Beliau tidak ada menutup-nutupi Doa dan Penyerahan dirinya.
Lewat doa, St. Katarina bertanya kepada Yesus "Di manakah Engkau, Tuhan, ketika aku mengalami cobaan yang begitu mengerikan?" Yesus menjawab, "Puteri-Ku, Aku ada dalam hatimu. Aku membuatmu menang dengan rahmat-Ku."
Akhirnya kesabaran Santa Katarina dalam menaati seluruh penderitaan dan perjuangan lewat doa membuahkan hasil. Santa Katarina diijinkan masuk Ordo Ketiga Santo Dominikus.
Di dalam biara ia tetap melaksanakan doa dan meditasi di samping karya amal dan kerasulannya. Lama-kelamaan ia menjadi pusat perhatian semua anggota biara. Kerohanian dan kepribadiannya yang menarik mengangkat dia ke atas jabatan pemimpin biara itu.
Walau Santa Katarina buta huruf, namun kegigihannya dalam belajar, berkontemplasi, dan berdoa membuatnya menjadi doctor dan pujangga gereja.
Pada sekitar tahun 1366, ketika sebagian besar penduduk Siena ke luar ke jalan-jalan untuk suatu perayaan, Yesus menampakkan diri kepada Santa Katarina yang sedang berdoa seorang diri dalam kamarnya. Bersama Yesus, datang juga Bunda Maria.Â
Bunda Maria memegang tangan Santa Katarina lalu memberikannya kepada Putra-nya. Yesus menyematkan sebentuk cincin di jari tangan Santa Katarina dan sejak saat itu Santa Katarina mulai menerima penglihatan tentang neraka, api pencucian, dan surga.
Kala itu, Gereja mengalami banyak masalah Imam-imam dan pimpinan Gereja tidak menampilkan diri secara baik. Peperangan antar negara dan antar raja-raja timbul dimana-mana. Bahkan kala itu, muncul "Skisma Barat" atau masa dimana Sri Paus sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik tinggal dan memerintah di Avignon, Perancis, bukan di Roma, termasuk Sri Paus yang memerintah kala itu.
Dalam suatu penglihatan, Kristus menganjurkan kepada Santa Katarina untuk menyurati Sri Paus, raja-raja dan uskup serta para panglima guna memperbaiki keadaan masyarakat dan Gereja. Paus Gregorius XI memintanya pergi ke Pisa dan Florence untuk mendamaikan kedua republik itu. Santa Katarina berhasil meyakinkan Sri Paus untuk pulang ke Roma sebagai kota abadi dan pusat Gereja Katolik Sedunia.
Atas keberhasilan Santa Katarina mendamaikan dua kota Pisa dan Florence serta berhasil mengembalikan Tahta Suci Roma menjadi tempat tinggal para Paus, Santa Katarina dinobatkan sebagai pelindung kota Italia dan pelindung Benua Eropa bersama 6 santo dan santa lainnya pada 1 oktober 1999.
Juga melalui kerja keras dan tangannya yang selalu terbuka untuk memelihara dan merawat orang-orang sakit, juga mendengar arahan Yesus untuk mengunjungi dan menghibur para tahanan yang dia kunjungi di penjara, Paus Paulus VI mengangkat Santa Katarina menjadi Doktor Gereja. Santa Katarina menerima kehormatan besar ini karena ia melayani Gereja Kristus dengan gagah berani sepanjang masa hidupnya yang singkat. Â Â