Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Gilas Laos, Timnas Garuda Buka Peluang Lolos ke Semifinal Piala AFF 2020

13 Desember 2021   09:09 Diperbarui: 13 Desember 2021   09:30 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dasyat! Timnas Garuda walau masih bisa kebobolan, namun kali ini Laos dapat dibantai dengan skor mengasyikkan, 5-1 untuk keunggulan Timnas Indonesia kita.

Gembira dengan skor besar ini? Pastilah, karena dengan kemenangan skor besar ini maka membuka peluang Timnas kita untuk lolos ke babak berikutnya dalam pagelaran Piala ASEAN Football Federation atau AFF Cup 2020 yang digelar di Singapura di akhir tahun 2021 ini, tepatnya bergulir sejak 5 Desember 2021 sampai dengan 1 Januari 2022 nanti dengan format baru, home tournament.

Sebenarnya format ini sudah pernah dipakai di awal-awal turnamen ketika itu juga di Singapura dengan nama Piala Tiger alias Tiger Cup tahun 1996. Dengan sistem setengah kompetisi atau round-robin, yakni setiap negara peserta saling bertemu satu kali.

Laga semifinal dan final juga tetap menggunakan format lama, yakni dua pertandingan. Artinya format Piala AFF edisi ke-13 ini kembali dimainkan di Singapura dan kembali ke sistem home tournament seperti pertama kali dipentaskan.

Kala itu, Piala Tiger 1996 adalah kenangan pahit bagi timnas kita. bagaimana tidak? Lolos ke semifinal sebagai juara Grup A, bertemu saudara muda Harimau Malaya yang lolos sebagai peringkat dua di Grup B.

Dan nasib Timnas kita berkata lain, malah dipecundangi Malaysia dengan skor 1-3 yang menghentikan langkah Kurniawan Dwi Yulianto dan kawan-kawan dan hanya bisa merebut peringkat ketiga.

Kembali ke hasil pertandingan kontra Laos di laga kedua penyisihan Grub B Piala AFF 2020. Timnas kita kembali berhasil merengsek naik ke posisi runner-up klasemen sementara Grup B usai melibas Laos dengan skor telak 5-1.

Walau kebobolan satu gol yang mengakibatkan gawang Timnas Garuda sudah kebobolan tiga gol dari dua pertandingan awal, namun gelontoran 5 gol ke gawang Laos dan 4 go ke gawang Kamboja setidaknya menjaga peluang lolos ke babak semifinal andaikan bisa menang lawan Malaysia dan imbang lawan Vietnam yang di Piala AFF kali ini dijagokan jadi juara bersama Thailand tentunya.

Ya, pasukan yang diarsiteki Hoang Anh Tuan itu baru saja mempermalukan Malaysia dengan skor telak 3-0 yang membuat Harimau Malaya tersebut terlempar ke posisi ketiga di klasemen sementara Grup B dan membuka peluang Indonesia menemani Vietnam dengan syarat menang atas Malaysia dan imbang atas Vietnam, atau bahkan bisa memuncaki klasemen Grup B dengan syarat menang atas Harimau Malaya dan Prajurit Bintang Emas, julukan timnas Vietnam.

Apakah itu mungkin? Tentu mungkin. Dalam kamus sepakbola tidak ada yang mustahil, karena bola itu bundar dan juga dibarengi dengan skill, skuad mumpuni dan juga kerjasama tim yang apik hingga dewi fortuna.

Ya, Timnas Garuda jangan pernah menampik adanya faktor dewi fortuna dalam sepakbola. Banyak contoh negara bisa jadi juara karena dinaungi faktor keberuntungan selama turnamen berlangsung.

Kali ini memang disamping berharap pemain kita kompak dan semangat pantang menyerah, juga kerjasama tim harus diperkuat, lupakan semua perbedaan, apalagi egoisme untuk mencetak gol, itu harus dikesampingkan apabila Timnas Indonesia ingin juara merengkuh tropi bergengsi Piala AFF untuk pertamakalinya sepanjang keikutsertaan Indonesia dalam ajang ini.

Tak dapat dipungkiri setiap turnamen Piala AFF berlangsung, timnas kita selalu digadang-gadang favorit juara, namun apa yang terjadi? Sejauh ini saya selalu mengatakan bahwa Timnas Garuda adalah juara tanpa mahkota, mengapa? Karena dewi fortuna selalu belum memihak Indonesia.

Sepanjang mengikuti turnamen Piala AFF ini, lima kali jadi runner-up dari 13 kali perhelatan adalah prestasi terbaik yang ditorehkan, sehingga layak mendapat predikat 'Juara Tanpa Mahkota', setidaknya sebagai bentuk penghargaan dan penyemangat Timnas Indonesia untuk membuktikan tahun ini benar-benar bisa 'Juara Sejati' dengan merengkuh Piala AFF dan mengukuhkan yang terbaik di Asia Tenggara dalam hal sepakbola.

Tiga Gol Bersarang di Dua Kali Pertandingan  

Berada di Grup B, grup neraka memang ngeri-ngeri sedap dalam upaya merengkuh juara. Jika tidak ingin langsung bertemu dengan Thailand yang akan dijuluki final kepagian, maka Timnas harus bekerja keras dan berharap dinaungi dewi fortuna kala menghadapi dua tim besar penghuni Grup B, Vietnam dan Malaysia.

Harimau Malaya asuhan Tan Cheng Hoe usai dipermak habis oleh Vietnam dengan skor telak 0-3, maka Malaysia akan bertekad untuk mengalahkan Indonesia tentunya. Itulah jalan satu-satunya agar Indonesia juga tidak lolos.

Ini sebenarnya keuntungan bagi Timnas Indonesia karena dengan posisi emosi, harusnya Timnas Kita bisa lebih tenang bermain dan tidak terpengaruh oleh permainan keras Malaysia.

Berdasarkan pengalaman, kita sebenarnya tidak pernah kalah kualitas dari saudara serumpun yang selalu buat masalah ini, karena sering membuat kita emosi dan parahnya, kita selalu terpancing dengan gangguan-gangguan dari saudara serumpun ini, misalnya masalah budaya yang banyak mereka klaim, di lautan juga sering buat masalah dengan melakukan pencurian di lautan kita.

Bahkan di sepakbola, saudara serumpun ini selalu merasa paling lebih baik, memang terbukti di Piala AFF 2010 lalu, gelar yang sudah didepan mata melayang oleh karena saudara serumpun Malaysia mampu memanfaatkan kelengahan dan memancing emosi pemain Timnas sehingga bisa kalah menyakitkan.

Namun itu semua harusnya bisa dikatakan cerita lama dan sekarang adalah saat tepat membuktikan bahwa kualitas Timnas Garuda adalah terbaik dari Harimau Malaya. Inilah saatnya pasukan Shin Tae-yong membuktikan bahwa generasi sekarang adalah generasi yang bisa meraih Piala AFF dengan menjungkalkan Malaysia dan Vietnam.

Dengan menjadi juara Grup B, maka Timnas terhindar dari Thailand dan kemungkinan berjumpa Singapura, lawan yang lebih mudah, sebelum kontra Gajah Putih di Final.

Impian seluruh masyarakat pecinta sepakbola tanah air akan terwujud apabila Shin Tae-yong bisa mengevaluasi hasil di dua pertandingan, khususnya usai laga lawan Laos yang berakhir dengan skor meyakinkan 5-1 di Stadion Bishan, Singapura, Minggu (12/12/2021).

Indonesia sejatinya sempat dibuat mati kutu oleh rapatnya pertahanan Laos pada paruh pertama. Padahal, statistik pertandingan mencatat skuat Garuda menguasai bola hingga 70 persen sepanjang 20 menit pertama.

Pasukan Shin Tae-yong itu akhirnya sukses membuka kebuntuan dan kran gol mulai mengalir usai penyerang Laos bernomor punggung 9, Kydavone Souvanny yang turun sampai ke kotak penalti melakukan pelanggaran terhadap Kydavone Souvanny di kotak terlarang.

Asnawi Mangkualam yang dihunjuk jadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya dengan baik, membuka skor di menit ke-22 melalui tendangan kerasnya ke pojok gawang Laos.

Bahkan, Timnas garuda sukses mencatatkan gol kedua menit ke-34. Kali ini Irfan Jaya yang catatkan namanya di papan skor. Gol bermula dari umpan silang Asnawi Mangkualam dari sisi kanan. Irfan pun yang dalam posisi kosong sukses menjalankan tugasnya.

Akan tetapi, Indonersia kejebolan dari Laos. Bermula dari aksi Billy Ketkephompohone yang kirim umpan matang. Kydavonne Souvanny yang dalam posisi lowong memanfaatkan kesempatan dengan baik.

Sungguh menyesakkan melihat 3 gol sudah bersarang di gawang kita. Semoga di pertandingang penentuan kontra Malaysia dan Vietnam, gawang kita tidak kebobolan lagi bukan?

Pada babak kedua, Indonesia lebih berani menyerang dan dominan. Witan Sulaeman sukses menambah skor buat Indonesia usai memanfaatkan umpan cantik dari Irfan Jaya. Tak sampai di situ, Indonesia yang terus mengurung pertahanan Laos dan beberapa kali mendapatkan kesempatan.

Menit ke-77, Ezra Walian yang baru masuk turut mencetak gol usai mendapatkan operan memanjakan dari Witan Sulaeman dan akhirnya Evan Dimas menyelesaikan pesta gol Indonesia menit ke-84 usai memanfaatkan umpan terobosan dari Alfeandra Dewangga. Hasil timnas Indonesia akhirnya bertahan hingga peluit akhir pertandingan.

Timnas Indonesia pun sukses untuk sementara nyaman di posisi kedua menggeser Malaysia di puncak klasemen Grup B Piala AFF 2020.

Selanjutnya, Timnas Garuda Indonesia akan berhadapan dengan Vietnam, calon kuat jawara Piala AFF kali ini. Apakah Evan Dimas dan kawan-kawan akan mampu hadapi dan ladeni permainan Vietnam? Strategi apa yang akan diterapkan Shin Tae-yong?

Kalau saya sih hanya bisa kasih tau, bermain spartan, jangan terpancing emosi dan hadapi strategi dengan strategi. Mungkin strategi memainkan bola dari kaki ke kaki dan para gelandang kita bisa bekerja keras untuk jadi pertahanan pertama dan begitu dapat bola langsung menyerang dengan cepat.

Shin Tae-yong alangkah baiknya memainkan satu striker dan menumpuk gelandang pekerja keras, pengangkut air yang bertugas menahan serangan dan membagi bola ke striker yang sudah siap dengan bola-bola panjang. Memang dibutuhkan stamina lebih meladeni Vietnam.

Saya berharap Timnas bermain nyaman saja mencari skor imbang. Baru saat lawan Malaysia, kita ganyang lagi saudara serumpun yang selalu bikin bising. Setuju tak?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun