Ya, Timnas Garuda jangan pernah menampik adanya faktor dewi fortuna dalam sepakbola. Banyak contoh negara bisa jadi juara karena dinaungi faktor keberuntungan selama turnamen berlangsung.
Kali ini memang disamping berharap pemain kita kompak dan semangat pantang menyerah, juga kerjasama tim harus diperkuat, lupakan semua perbedaan, apalagi egoisme untuk mencetak gol, itu harus dikesampingkan apabila Timnas Indonesia ingin juara merengkuh tropi bergengsi Piala AFF untuk pertamakalinya sepanjang keikutsertaan Indonesia dalam ajang ini.
Tak dapat dipungkiri setiap turnamen Piala AFF berlangsung, timnas kita selalu digadang-gadang favorit juara, namun apa yang terjadi? Sejauh ini saya selalu mengatakan bahwa Timnas Garuda adalah juara tanpa mahkota, mengapa? Karena dewi fortuna selalu belum memihak Indonesia.
Sepanjang mengikuti turnamen Piala AFF ini, lima kali jadi runner-up dari 13 kali perhelatan adalah prestasi terbaik yang ditorehkan, sehingga layak mendapat predikat 'Juara Tanpa Mahkota', setidaknya sebagai bentuk penghargaan dan penyemangat Timnas Indonesia untuk membuktikan tahun ini benar-benar bisa 'Juara Sejati' dengan merengkuh Piala AFF dan mengukuhkan yang terbaik di Asia Tenggara dalam hal sepakbola.
Tiga Gol Bersarang di Dua Kali Pertandingan Â
Berada di Grup B, grup neraka memang ngeri-ngeri sedap dalam upaya merengkuh juara. Jika tidak ingin langsung bertemu dengan Thailand yang akan dijuluki final kepagian, maka Timnas harus bekerja keras dan berharap dinaungi dewi fortuna kala menghadapi dua tim besar penghuni Grup B, Vietnam dan Malaysia.
Harimau Malaya asuhan Tan Cheng Hoe usai dipermak habis oleh Vietnam dengan skor telak 0-3, maka Malaysia akan bertekad untuk mengalahkan Indonesia tentunya. Itulah jalan satu-satunya agar Indonesia juga tidak lolos.
Ini sebenarnya keuntungan bagi Timnas Indonesia karena dengan posisi emosi, harusnya Timnas Kita bisa lebih tenang bermain dan tidak terpengaruh oleh permainan keras Malaysia.
Berdasarkan pengalaman, kita sebenarnya tidak pernah kalah kualitas dari saudara serumpun yang selalu buat masalah ini, karena sering membuat kita emosi dan parahnya, kita selalu terpancing dengan gangguan-gangguan dari saudara serumpun ini, misalnya masalah budaya yang banyak mereka klaim, di lautan juga sering buat masalah dengan melakukan pencurian di lautan kita.
Bahkan di sepakbola, saudara serumpun ini selalu merasa paling lebih baik, memang terbukti di Piala AFF 2010 lalu, gelar yang sudah didepan mata melayang oleh karena saudara serumpun Malaysia mampu memanfaatkan kelengahan dan memancing emosi pemain Timnas sehingga bisa kalah menyakitkan.
Namun itu semua harusnya bisa dikatakan cerita lama dan sekarang adalah saat tepat membuktikan bahwa kualitas Timnas Garuda adalah terbaik dari Harimau Malaya. Inilah saatnya pasukan Shin Tae-yong membuktikan bahwa generasi sekarang adalah generasi yang bisa meraih Piala AFF dengan menjungkalkan Malaysia dan Vietnam.