Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Membuat Lemang dan Meriam Bambu, Tradisi Lokal Menjelang Ramadan yang Mungkin Sulit Diulang Kembali

18 Mei 2020   22:10 Diperbarui: 18 Mei 2020   22:09 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disamping harus ditungguin? Tidak boleh main atau kemana-mana? Kita juga harus memutar lemangnya agar sisi yang satu dengan sisi yang lain sama masaknya, tidak masak sebelah. Lagi-lagi kalau masak sebelah? Bisa-bisa kenak repetan lagi deh....

Lemang yang paling enak itu lemang pulut! Wah enak tenan! Makanya inilah tradisi jelang Ramadan atau Idul Fitri di kampung halaman yang sangat ingin dibuat kembali. Namun apa daya? Ditengah upaya kita untuk memutus rantai penyebaran pandemi global covid-19, dimana salah satu point pentingnya tidak boleh mudik? Maka keinginan itu ditunda dulu.

Kedua, tentunya tradisi jelang Ramadan atau Idul Fitri di daerahku? Yah tradisi main Meriam Bambu. Tradisi ini juga sudah mulai hilang, bahkan sudah hilang di kampung halamanku karena ada yang lebih simpel bernama petasan dan kembang api.

Lagi-lagi tradisi ini juga sudah hilang dan kalau mau dihidupkan kembali? Susah, karena faktor umur, malu dikata-katain 'masa kecil suram' karena sudah tua main meriam bambu lagi....

Sekian.... Selamat menyambut Ramadan atau Idul Fitri..Salam Damai!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun