Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Restorasi "Bintang Ketjil", Film Sarat Pesan Moral untuk Anak-anak Indonesia

16 September 2019   07:49 Diperbarui: 17 September 2019   04:01 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil restorasi film ini dapat ditonton di Medan berkat kerjasama antara Pusbangfilm dan Yayasan Manuprojectpro Indonesia yang mengundang berbagai kalangan, terutama kaum pelajar kota Medan untuk nonton bareng plus diskusi akan hasil film restorasi ini.

Acarapun dimulai dari jam 08 pagi. Ratusan pelajar kota Medan dari tingkat SD, SMP, SMA/SMK hingga Mahasiswa sudah tidak sabar dan penasaran bagaimana jalan cerita film yang langsung mengingatkan kita akan lagu "Bintang Kecil", lagu wajib dinyanyikan semua umur.

Termasuk kedua anak saya, mereka tidak sabar dan penasaran akan poster-poster yang terpampang di depan pintu masuk teater.

"Pa, ayolah masuk", gumam si sulung, "Ia, ayolah pa", ujar adeknya.

Maka, sayapun kembali menghampiri ketua panitia untuk meloloskan tiket kedua anak yang kelupaan didaftarkan bapaknya.

Hasil Film Restorasi, selain gambarnya semakin cemerlang, kualitas suara juga semakin baik. gambar: dokpri
Hasil Film Restorasi, selain gambarnya semakin cemerlang, kualitas suara juga semakin baik. gambar: dokpri
Ternyata panitia sangat berbaik hati, mereka memberikan tiket masuk spesial, sehingga anak-anak bisa menonton dengan nyamannya.

Dari awal cerita, kita sudah disuguhkan dengan kualitas akting kelas atas para pemain film Bintang Ketjil, belum lagi kualitas gambar restorasi yang sangat jernih membuat film ini sangat berkelas dan tidak ketinggalan dengan film-film layar lebar yang penuh warna.

Akting para pemainnya membuat para penonton tertawa, kadang sedih dan kadang iba dengan permainan tiga aktor utamanya, Maria, Susi dan Bung Nana.

Dua anak perempuan, Maria diperankan oleh Maria Umboh, puteri dari Sutradara Wim Umboh, dan Susi, diperankan oleh Susi Sudrajat saat pulang sekolah bertemu dengan Bung Nana si penyemir sepatu yang selalu nongkrong di taman luar sekolah.

Bung Nana diperankan oleh Nana Awaludin tinggal bersama dengan Bang Mansyur di rumahnya dan bertekad untuk mencari uang yang banyak agar bisa membangun rumah dan membawa pulang kakak perempuannya dan neneknya yang tinggal di panti asuhan sesuai dengan wasiat ibunya yang telah meninggal.

Cerita menjadi sangat memukau penonton, ketika ketiga aktor utama film ini bermain akting dengan cemerlangnya, bagaimana tidak? Janji orang tua yang tidak ditepati menjadi awal bencana bagi keluarga Maria dan Susi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun