Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

Kisah Haji Badaruddin Al-Jawi

31 Mei 2018   16:22 Diperbarui: 31 Mei 2018   16:37 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah Bunisora mangkat, yang memegang tampuk pemerintahan adalah putra mahkota anak Lingga Bhuwana Wisesa, yaitu Niskala Wastukancana. Ketika tragedi Pasunda Bubat, usia Wastukancana baru 9 tahun dan merupakan satu-satunya ahli waris Kerajaan yang hidup, karena ketiga kakaknya meninggal di Bubat. Setelah cukup usia, Wastukancana dinobatkan menjadi raja ketika berusia 23 tahun.

Dia membuat Prasasti Kawali yang berjumlah 6 buah, berbunyi: "Inilah tanda bekas beliau yang mulia Prabu Raja Wastu (yang) berkuasa di Kota Kawali, yang memperindah kedaton Surawisesa, yang memperindah kedaton Surawisesa, yang membuat parit (di) sekeliling ibukota, yang memakmurkan seluruh desa. Semoga ada penerus yang melaksanakan berbuat kebajikan agar lama jaya di dunia. Janganlah dirintangi, janganlah diganggu, yang memotong akan hancur, yang menginjak akan roboh."

Sementara Bratalegawa setelah kembali ke leluhurnya, dia yang telah bergelar Haji Badaruddin al-Jawi mulai menyebarkan agama Islam (berdakwah) di Jawa Barat.

"Perbedaanlah yang Mempersatukan Kita, Mari Menghargai Perbedaan"      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun