Perlu diketahui bahwa Shell Eco-marathon Asia ini juga memiliki kategori kompetisi, seperti: tenaga sel bahan bakar, tenaga bensin, tenaga diesel, dan tenaga LPG. Lalu tahun 2011 dibagi dalam berbagai kelas, diantaranya bertenaga: (1) bahan bakar, (2) Listrik, hidrogen, matahari dan listrik dinding (Plug-in Electric). Lalu ada kategori Kendaraan, seperti: (1) kategori prototipe, (2) kategori konsep kota (urbant concept) dengan masing-masing memamerkan dan mencoba kendaraan sesuai dengan ketentuan lomba.
Tahun 2013 masih di Malaysia, Dua tim dari Indonesia kembali melakukan come-back yang sangat mulus di dua Penghargaan Off-Track baru , yaitu Tim Rakata dari ITB yang memenangkan Energy Challenge Award serta Tim ITS 2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) yang meraih Shell Helix Tribology Award. Disamping itu ada pengakuan yang luar biasa lewat penghargaan senilai USD 5.000 untuk kategori Shell Student Energy Challenge. Juri merasa terkesan dengan hasil riset mendalam yang mereka lakukan atas sumber-sumber emisi CO2 dan juga rekomendasi dan gagasan-gagasan mereka untuk menekan tingkat emisi ini di masa yang akan datang.
Tahun 2018 ini kembali Indonesia unjuk kekuatan dalam inovasi bahan bakar irit dengan menyapu bersih tiga juara di ajang adu cepat mobil hemat energi driver's world championship regional Asia yang diselenggarakan di Singapura. Shell Eco-marathon Asia ke-8 ini terasa spesial karena Indonesia mengirimkan tim dari empat Universitas terbaik Nusantara mendapat gelar yang sangat prestisius dan mendominasi lomba bertajuk Shell Make the Future Singapore.
Darwin Silalahi, Country Chairman dan Presiden Director PT Shell Indonesia sejak pertama sudah yakin bahwa 26 tim mahasiswa Indonesia ini bakal sukses membawa gelar dan itu diamini oleh Manajer ITS Team 2 Rafi Arsyad. "Kerja keras dan upaya kami juga mendapat dukungan dari banyak pihak yang berharap kami dapat memperoleh pencapaian yang terbaik. Kami bersyukur atas apa yang telah kami dapat. Dan kami berharap upaya dan inovasi karya kami ini bisa menjadi bagian dari catatan sejarah solusi mobilitas masa depan," seperti dikutip dari www.ristekdikti.go.id
Tim Semar Urban UGM (Universitas Gadjah Mada) mendapat gelar pengemudi tercepat dan hemat energi se Asia pada kategori Driver's World Championship sebagai bagian dari Make the Future untuk mendapatkan pengemudi yang handal dan dapat mengemudikan kendaraan dengan cepat namun hemat energi, dan pengemudi mobil Semar Urban 3.0 atas nama Tito Setyadi Wiguna, akhirnya berhasil mencapai finis pertama dengan jumlah bahan bakar tersisa 0,9%. Disusul oleh ITS Team 2 atas nama pengemudi Muhammad Hafiz Habibi dan ditempat ketiga oleh Fauzi Achmad Praspita dari tim Garuda UNY Eco. Ketiga pemenang ini akan berhadapan dengan tim-tim terbaik Urban Concept dari kawasan Amerika dan Eropa yang akan dilaksanakan di London, Inggris Juli nanti.
"Selamat kepada tiga tim Indonesia yang berhasil menjadikan All Indonesian Team sebagai juara di DWC Asia. Kita semua sangat bangga dengan pencapaian luar biasa ini. Bukti nyata dan inspiratif bahwa anak-anak muda Indonesia memiliki talenta dan kemampuan yang sangat kompetitif tidak hanya di regional, tetapi juga di tingkat global." Ujar Darwin Silalahi Country Chairman Shell Indonesia.
Sementara itu, Garuda UNY Eco Team juga mendapat penghargaan Off-track untuk kategori Safety (keselamatan) untuk desain kendaraan Urban Concept, sehingga lengkap sudah perjuangan dan kerja keras, keuletan, ketekunan serta mau belajar mandiri maupun kelompok untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang resilient, inovatif, dan mampu berkompetisi di ajang global menjadi modal untuk menjadi pemenang di era revolusi industri 4.0. Â Â Â
Sekali lagi ini membuktikan bahwa selain energi masa depan yang masih terkandung di bumi Indonesia? Juga kita memiliki energi-energi masa depan dalam wujud sumber daya Indonesia yang mampu berdaya saing tinggi untuk menghasilkan sumber energi transportasi yang super irit dan menciptakan mobil masa depan yang sangat irit, ramah lingkungan dan mampu mengurangi emisi yang berdampak luas bagi lingkungan hidup.
 Era smart city telah mampu dijawab putera/puteri terbaik bangsa ini untuk menghasilkan inovasi dalam berkendara berupa mobil masa depan plus energi yang menaunginya. Selamat buat tim Indonesia!