Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

7 Manfaat Gerakan Orang Tua Mengantar Anak Ke Sekolah

13 Juli 2016   11:12 Diperbarui: 13 Juli 2016   11:19 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Hal ini terlihat jelas ketika beberapa tahun terakhir ini nilai UN maupun nilai UAS (ujian akhir sekolah) menjadi prioritas utama bagi orang tua maupun siswa, tanpa memperhatikan nilai-nilai kejujuran. Dan ketika UN selesai, maka yang kita lihat adalah fenomena selebrasi yang berlebihan yang tidak perlu lagi diceritakan disini. 

Efek dari penyampingan pendidikan karakter bangsa menjadi boomerang ditengah keluarga, sekolah dan masyarakat. Hasil nilai UN lebih penting dari kejujuran menjadi contoh kecil mengapa pendidikan karakter bangsa harus kembali digalakkan untuk mengimbangi efek negatif dari perkembangan zaman yang ditandai dengan melesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Di tahun ajaran baru ini, pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan kembali mencanangkan sebuah gerakan perdamaian antara orang tua dan guru dalam mengembalikan fungsi sekolah sebagai sarana mendidik anak ke jalan yang baik dan benar. Gerakan menghantarkan anak sampai gerbang lingkungan sekolah merupakan suatu bentuk etikad baik orang tua menghargai fungsi pendidikan dan fungsi sekolah yang siap untuk menerima siswa dan mendidik mereka dengan segala visi, misi sekolah, peraturan, tata tertib, dan peraturan lain yang diterapkan oleh sekolah untuk kemajuan dan kepentingan anak-anak mereka sebagai bekal menuju masa depan.

Gerakan ini sangat penting dan besar manfaatnya walau terkesan sepele, karena banyak hal yang dapat dipetik nilai-nilai positif dari gerakan menghantarkan anak ke sekolah di hari pertama mereka masuk sekolah. Ada 7 (tujuh) hal positif menurut saya yang dapat diambil hikmahnya dari gerakan menghantarkan anak oleh orang tua ke sekolah di hari pertama mereka masuk sekolah, antara lain :

1. Menerapkan Disiplin Pada Anak dan Orang Tua

Di era kekinian dengan segala kesibukannya, terkadang orang tua tidak sadar telah melewatkan kebiasaan-kebiasaan baik yang seharusnya diajarkan kepada anak sejak dini sebagai bekalnya di masa depan. Ketika orang tua, baik ayah maupun ibu sibuk mengurusi pekerjaan maupun bisnisnya, mereka lupa untuk mengingatkan anak betapa pentingnya sebuah disiplin kepada anak. 

Disiplin diri, mulai dari waktu tidur, waktu bangun, setelah bangun berdoa, atau sholat, membantu orang tua menyiapkan sarapan pagi, mandi dan ke sekolah. Kebiasaan itu telah hilang ditelan era globalisasi. Yang ada sekarang, orang tua kewalahan untuk membangunkan si anak, si anak tidak punya disiplin untuk bangun lebih pagi, apalagi di setiap sudut kota jalanan sudah macet, sehingga tidak heran lagi apabila banyak siswa terlambat sampai di sekolah karena bangun kesiangan, macet di jalan, dan berbagai alasan lainnya, walau orang tua telah memberikan fasilitas mewah belum pada waktunya.

 Dengan gerakan mengantar anak ini, maka diharapkan orang tua punya waktu sedikit untuk mengantar anak ke sekolah lebih pagi sehingga tau kondisi jalanan saat pagi dan bukti tanggung jawab orang tua dalam mendukung program pemerintah, terlebih menciptakan disiplin pada anak, terutama disiplin waktu.

2. Orang tua mengenal betul peraturan dan kondisi Sekolah

Dengan menghantarkan anaknya ke depan pintu gerbang sekolah, maka orang tua sudah berperan penting mempercayakan kemajuan pendidikan anaknya di sekolah. Disamping itu, orang tua juga tau betul kondisi sekolah. Bagaimana keadaan sekolah, dimana posisinya, apa keunggulan sekolah tersebut dan bagaimana peraturan yang diberlakukan disana. 

Apa kegiatan sekolah itu di pagi hari, misalnya mulai masuk sekolah pukul 07.15 Wib, apa yang siswa kerjakan saat bel sekolah sudah mulai berbunyi. Salah satu contoh yang diberlakukan oleh SMA N 13 adalah Ibadah Pagi, jadi setiap pagi mulai pukul 07.15 Wib s/d pukul 07.30 Wib ibadah pagi dilaksanakan yang diawasi oleh guru-guru yang masuk les pertama, sementara siswa yang terlambat diberikan pembinaan dengan mengutip sampah, dan apabila lebih dari 3 (tiga) kali terlambat, maka orang tua dipanggil untuk mengetahui apa alasan si anak terlambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun