Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menikmati Sajian 100 Halaman Kompas Dengan Harga Empat Ribu Rupiah

27 Juni 2015   21:25 Diperbarui: 27 Juni 2015   21:25 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, sepertinya untuk sekolah-sekolah tertentu berlangganan Kompas Gramedia masih dianggap membuang-buang anggaran sehingga distop dan hanya berlangganan koran lokal.

Menikmati Kompas

Menjadi penikmat, tidaklah gampang, butuh proses. Demikian juga untuk menjadi penikmat koran Kompas, dibutuhkan waktu yang lama untuk membaca halaman per halaman edisi 100 lembar koran Kompas. Apalagi hadir dengan tema “Merekam dan Memaknai”, kita disuguhkan awal berita dengan pengantar yang mengingatkan kita akan Sila ke – 3 Pancasila, “Kekuatan yang Bersatu itu Lebih Kuat”. Juga berita pertama dan utama yang hadir kala Kompas pertama kali tayang tanggal 28 Juni 1965, “KAA II Ditunda Empat Bulan”, kita dibawa untuk kembali ke masa-masa sejarah penting yang terjadi di Indonesia dan dunia Internasional dalam kurun waktu 1965 – 2014, dimana proses Capres Joko Widodo menggapai puncak kekuasaan tertinggi di negeri ini dengan judul “EFEK JOKOWI”.

Kita ingin kembali mengenang masa-masa suram dan mencoba menguak sejarah lama Orde Lama dan Orde Baru hingga Orde Reformasi? Semuanya ada disini, dimulai dari “Surat Perintah 11 Maret 1966, Pengalihan Kekuasaan?”, hingga dosa-dosa Orde Baru? Atau kisah Bank Century dan kisah penyamaran Gayus Tambunan yang kedapatan menonton Tennis di Bali? Atau mengenang kembali bencana Tsunami Aceh hingga Longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah sampai ke Lumpur Lapindo yang tak kunjung reda? Atau masih geram dengan fakta Korupsi yang masih merajalela di negeri ini? Mari silahkan nikmati dan temukan jawabannya di koran Kompas Gramedia edisi Jumat, 26 Juni 2015 yang full 100 lembar dengan harga yang super ekonomis.

Satu lagi fakta salut akan koran Kompas, sampai saat ini hanya Kompas Gramedia-lah yang peduli dan selalu mengangkat berita tentang dilema yang dialami oleh Komunitas atau Guru-Guru yang mengajarkan mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang tidak lagi dapat mengajarkan mata pelajaran TIK di sekolahnya karena penghapusan mata pelajaran tersebut di Kurikulum 2013 dan adanya Permen 68 tahun 2014 yang mengubah peranan dan fungsi guru TIK sebagai layanan, bukan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Padahal, jika kita lihat sejarah berdirinya Kompas oleh almarhum Petrus Kanisius Ojong dan Jakob Oetama adalah berangkat dari keprihatinan akan kondisi Pembangunan di Indonesia, khususnya pembangunan Sumber Daya Manusia yang tidak berkualitas, banyak tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Almarhum Petrus Kanisius yang awalnya berprofesi Guru SD Budi Mulia, kemudian belajar Jurnalistik dan menjadi Redaktur Pelaksana di Star Weekly.

Pun dengan pak Jakob Oetama (83 tahun) adalah seorang mantan Guru SMP Mardiyuwana dan SMP van Lith Jakarta serta Dosen UI yang mendedikasikan dirinya menjadi Wartawan dan mendirikan Media Cetak Kompas Gramedia untuk mengembangkan manfaat Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi dan memberikan manfaatnya bagi masyarakat luas dari generasi ke generasi dengan Industri Ilmu Pengetahuan yang mereka rintis dan telah menuai dari apa yang mereka tanam.

Kompas Gramedia telah menjadi kekuatan berita Indonesia yang sudah dikenal luas hingga ke mancanegara. Dengan slogan “Amanat Hati Nurani Rakyat”, Kompas telah menjelma menjadi sumber inspirasi berita. Semoga, di Ultah yang ke – 50 ini, Kompas semakin memberikan yang terbaik. Selamat Ulang Tahun yang ke – 50.

Salam #Kompas50thn #Kompasiana dan #KompasTV

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun