Mohon tunggu...
Caesar Naibaho
Caesar Naibaho Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah kegemaran dan Menuliskan kembali dengan gaya bahasa sendiri. Keharusan

Pengajar yang masih perlu Belajar...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Review Blogshop Kompasiana Bareng JNE di UNIMED Inovasi Strategi Bisnis Online

3 Juni 2015   00:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:23 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Medan, kota terbesar ketiga di negeri ini menjadi tempat terakhir acara Kompasiana Blogshop di empat kota dan empat kampus, setelah dari Makassar (Universitas Negeri Makassar), Bali (Universitas Udayana Bukit Jimbaran, Malang (Universitas Brawijaya, maka UNIMED (Universitas Negeri Medan) menjadi tempat persinggahan Blogshop Kompasiana dengan JNE Rabu, 27 Mei 2015.

Maka, hari yang ditunggu telah tiba dengan persiapan yang cukup matang, bermodalkan kamera saku casio 5x 14,1 megapixels, Smartphone Andromax C3Si, sayapun bergegas berangkat ke UNIMED dengan mengendarai Sepeda Motor yang telah menemani hidupku selama kurang lebih enam tahun. Walau telah berusaha secepat mungkin berangkat, tetap saja sampainya di TKP pas dengan waktu pelaksanaan. Maka saya langsung parkir sepeda motor dan bergegas ke lantai 4, namun lift mengalami masalah, sehingga saya harus kembali naik tangga menuju lantai 4 ruangan tempat blogshop dan workshop berlangsung. Untung tidak terlambat, begitu registrasi saya langsung ditanya oleh bagian resepsionist “bapak dari kalangan mahasiswa atau kompasianer?”, “dari kompasianer bu.” Jawab saya, saya langsung diarahkan duduk ditempat spesial, ternyata para kompasianer mendapat tempat paling depan, dengan tempat duduk yang empuk, sedangkan para mahasiswa yang diundang berada di belakang dengan tempat duduk yang beda.

Wah ini sungguh menjadi suatu kebanggaan karena kompasianer mendapatkan tempat lebih spesial, setidaknya menurut saya untuk mendengarkan, lebih menyimak dan dapat lebih menarik dalam me-review kegiatan Kompasiana bareng JNE yang diselenggarakan di Universitas Negeri Medan yang telah berdiri sejak tahun 1963 dengan nama IKIP Negeri Medan dan berubah nama menjadi UNIMED di tahun 2000, dengan SK Presiden No. 124 Tahun 1999.

Materi Pertama Oleh Bang Iskandar Zulkarnaen

Saat masuk ruangan, saya dikejutkan ketika bertemu pandang dengan bang Iskandar Zulkarnaen. Serasa otak saya langsung berputar ketika pertama kali bertemu dengan beliau setahun yang lalu, kala Kompasiana nangkring bareng Bank Indonesia, di akhir tahun 2014, wah ketemu lagi namun tidak berani untuk mengajak salaman, karena acara sudah dimulai. Ternyata pemateri pertama adalah bang Iskandar Zulkarnaen yang sekarang menduduki posisi Asisten Manager Kompasiana didaulat oleh pembawa acara untuk membuka materi sesion pertama.

Dengan mantapnya bang Iskandarjet (nama akun tweetnya) ini menjelaskan tentang content marketing dan teknik kita untuk mengelola konten yang kita pilih dalam bisnis online yang ada kaitannya dengan brand journalisme. Journalist, blogger/writer, editor/curator dan trainer ini menyampaikan lebih lanjut bahwa di era kekinian media sosial (medsos) memiliki peranan penting dalam mengembangkan bisnis online dan sudah terbukti, telah banyak contoh orang yang kaya mendadak karena dapat memanfaatkan sosial media denga baik untuk memasarkan produk yang dia jual.

Bang Isjet lebih lanjut memaparkan slide presentasi besarnya peluang memanfaatkan Internet dan media sosial di ajang bisnis online ini, bayangkan dari data tahun 2014, 65% adalah Netizen (pengguna aktif internet) dan 35% yang bukan netizen dan 85% aktivitas diakses dengan menggunakan ponsel, yang lebih menarik terungkapnya tiga fenomena kalangan remaja hingga kawula muda Indonesia atau Generasi Millenial yang sering kita lihat, yaitu ; Makan (Eat), Berdoa (Pray), dan Medsos – ria (hobi posting Tweet, FB setiap saat, setiap waktu dan setiap hari).

Lalu, apa yang mereka cari di Media Sosial yang mereka tongkrongi setiap saat itu? Ternyata bang Isjet punya jawabannya :

1.    To say in touch with what my friends are doing (Untuk saling menyapa dengan teman) = 55%

2.    To say up to date with news and current events (Untuk mengetahui kabar dan peristiwa terkini) = 41%

3.    To fill up spare time (Untuk mengisi waktu luang) = 41%

4.    To find funny or entertaining content, i.e. articles, videos (Untuk mendapatkan konten yang lucu dan menghibur, seperti : artikel, video) = 39%

5.    To share my opinion (Untuk membagi opini sang pengguna) = 39%

6.    To share photos or videos with others (Untuk membagikan foto dan video kepada sesama pengguna) = 38%

7.    Because a lot my friends are on it (Karena kebanyakan teman memanfaatkan dan berinteraksi di media sosial) = 36%

8.    General networking with others (Menjalin jaringan dengan sesama pengguna) = 33%

9.    To meet new people (Bertemu dengan orang baru) = 32%

10. To share details of what I’m doing in my daily life (Sharing setiap peristiwa yang terjadi pada kehidupan sehari-hari) = 27%

Nah, untuk menyasar peluang ini maka seorang pebisnis diharuskan mempelajari kontent marketing dengan baik, sehingga mampu menarik minat target konsumen, mengambil hati dengan konten produk yang dijual. Pesan-pesan marketing, cerita-cerita menarik yang menggerakkan rasa penasaran dan menciptakan kepercayaan, pembentukan opini dan emosi konsumen, misalnya dengan produk unik “es goreng”, tentunya content marketing yang menarik konsumen untuk membeli produk yang kita jual.

Setelah kontent marketing yang menarik telah dibuat, saat penyajian kita harus memperhatikan empat prinsip yang harus dipegang teguh, (I) konten harus ORIGINAL (asli) bukan copy paste (copas) apalagi plagiat (mengambil bulat-bulat karya orang lain tanpa ada editan atau perbaharuan). (II) membuat konten marketing itu harus penuh dengan kesabaran dan ketelatenan (PATIENCE), tidak tergesa-gesa dan terburu-buru, tetapi fokus dan secara maraton. (III) selalu up-to-date, ter-update dan tepat waktu (TIMELY), (IV) konten marketing kita harus tetap fleksibel (FLEXIBLE), artinya selalu menyesuaikan diri dengan media atau audiance-nya.

Untuk menarik minat pembaca, konten marketing seharusnya dikelola dengan baik, mulai dari tema yang menarik, mengetahui apa keinginan calon target konsumen, dimana sebagai penyaji kita berinteraksi secara intens, tentunya yang tidak kalah penting adalah memastikan perangkat teknologi apa yang konsumen gunakan. Apakah masih menggunakan PC dalam mengakses bisnis online?, smartphone, HP, gadget atau yang lainnya. Intinya, cerita yang kita pasarkan harus semenarik mungkin dalam memikat ketertarikan mereka mencoba bisnis online kita.

Lalu, dengan media apa yang kita gunakan untuk menyebarkan Content Marketing yang telah kita rancang? Maja jawaban dari bang Isjet adalah Go Blog!, rubah mindset Twitter dan Facebook untuk mulai memasarkan bisnis online. Tips-nya, jika kita menggunakan Twitter, mulailah untuk mengkicaukan conent yang bermanfaat saja, hindari percakapan berkepanjangan dengan follower tertentu. Facebook, mulailah update status tentang content, sebarkan ke grup-grup.

Anjuran mas Isjet yang tidak kalah menarik untuk para Mahasiswa S – 2 Ekonomi yang ada diruangan yang belum menjadi Kompasianer adalah mengajak mereka untuk mulai Go Blog dengan mulai menulis di Kompasiana tentang artikel atau content yang relevan dan informatif secara berkala sesuai dengan ketentuan di Kompasiana. Merespon dengan cepat, ikut dalam percakapan dan juga mengapresiasi para follower, misalnya dengan retweet, favorite, like, following dan memberikan hadiah adalah cara untuk menarik dan mempertahankan konsumen.

Ternyata ada empat hirarki alasan mengapa orang suka ngeblog, yaitu (1) Untuk membantu orang lain, (2) Membangun branding diri sendiri, (3) Untuk menghasilkan uang, (4) Membangun koneksi atau jaringan orang lain, dan (5) Untuk bersenang-senang (to having fun). Tips selanjutnya agar sukses dalam bisnis online berbasis kontent dalam Blog, adalah dengan mengenali pembaca, mulai dari (1) Apa yang ingin mereka butuhkan/ketahui? (2) Sasar target khusus (nice market), agar pembaca datang dan mengunjungi kembali blogmu, (3) Sesuaikan konten/tampilan blog dengan pembaca khusus yang disasar.

Bang Isjet juga mengingatkan bahwa konten adalah Raja (Content is a King), oleh karena itu: (1) Buatlah konten yang menarik dan bermanfaat, (2) Buat konten yang tidak mainstream (belum diangkat oleh media massa), (3) Gunakan data dan fakta, eksplor pengalaman dan testimoni Anda, (4) Gunakan gaya bahasa yang naratif, berceritalah!, (5) Update konten secara berkala, dan (6) Libatkan pembaca dalam percakapan.

Untuk menyempurnakan konten marketing Anda, gunakan gambar (visual) dalam blog, sebab faktanya otak memproses gambar 60 ribu lebih cepat dari teks dan 90% informasi yang diterima otak adalah visual. Sehingga visual menentukan kesuksesan konten.

Sisi lain yang saya dapatkan dari blogshop ini ketika bang Isjet mengenalkan istilah Crowdsourcing. Dijelaskan bahwa Crowdsourcing adalah strategi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk mendapatkan layanan, ide ataupun konten yang diinginkan dengan menawarkan atau meminta kontribusi dari masyarakat dengan media online (Internet), baik dengan imbalan tertentu ataupun tidak. Bang Isjet mencontohkan salah satu produk Crowdsourcing yang sukses adalah Kompasiana.com. Sekarang saya mengerti, ternyata Kompasiana adalah konten crowdsourcing news di Indonesia yang sukses dengan menggandeng citizen journalism untuk saling membaca dan saling menulis artikel akan topik-topik yang hangat. Bagi penulis yang dinilai oleh Admin bagus, memenuhi syarat, akan ditampilkan, bagi yang tidak pantas/sesuai dihapus kontennya.

Keberhasilan Kompasiana, tidak usah diragukan lagi. Rumah tempatku menulis ini adalah Crowdsourcing yang sukses, jadi tidak rugi bergabung dengan Kompasiana. Bang Isjet pun dalam slide presentasi memaparkan kesuksesan Kompasiana, dari kompasiana freez, kompasiana book, hingga memiliki KompasianaTV yang tayang di KompasTV.

Dari paparan mas Isjet ini, akhirnya saya bermimpi untuk terjun di dunia Crowdsourcing, sehingga ilmu yang saya dapat dari bang Isjet dapat diaplikasikan dengan membuat conten marketing yang diutamakan adalah nilai (value), bukan isi produknya. Seperti yang dibuat oleh Kompasiana.

Materi oleh Sang Menteri

Ketika diperkenalkan oleh pembawa acara, saya tidak menyangka bahwa pemateri kedua ini adalah orang hebat yang telah menggemparkan Indonesia lewat karya-karya kreatif dan inovatifnya. Dialah Mas Wahyu Aditya, pendiri HelloMotion, wadah penggerak kemajuan animasi dan kreativitas Indonesia. Diawal presentasinya, mas Wahyu menunjukkan gambar animasi seperti tangan yang saling berpegangan dan didalamnya bertuliskan “Kreatifitas Manusia, Teknologi Pasar”. Dituliskan lagi bahwa penemuan bukanlah proses linear dan itu merupakan ide seseorang yang dituangkan dalam bentuk produk yang berdampak pada ekonomi sendirinya. Penemuan suatu produk merupakan hasil interaksi antara kreativitas manusia dan perkembangan teknologi pasar.

Karya diperoleh dari hasil latihan dan banyak melihat referensi, ujarnya. Menuangkan imajinasi ke dalam bentuk produk nyata, jangan disimpan di memori itak saja, itulah pesan beliau. Be your self!, jagan menjadi penciplak, karena ini akan mempengaruhi brand diri sendiri, dalam membuat konten gunakanlah berbagai referensi, tapi jangan ditiru 100% tapi modifikasilah atau diracik ulang. Seperti yang dia perbuat dengan meracik berbagai logo-logo yang terkesan jadul, sederhana menjadi lebih menarik dan hidup.

Mas Wahyu menceritakan bagaimana perjuangannya hingga bisa sekarang, mulai dari SD yang duduk paling belakang, kerjaannya hanya menggambar dan menggambar, beranjak SMA dia mencoba me-redesain baju olahraga sekolahnya yang kelihatan jadul, sukses hingga diberikan kewenangan untuk mendesain ruangan kelasnya sendiri dengan gambar alien, hingga sekolahnya mendapat predikat paling beken dan gaul se kota Malang berkat desain mas Wahyu.

Pun ketika kuliah di Australia, beliau ingin menunjukkan bahwa dia orang Indonesia tulen. Maka diapun memotret dirinya menggunakan seragam Korpri untuk mengenalkan Indonesia di Australia. Pertanyaan yang gampang dijawab ketika sesi tanya jawab.

Untuk menampung aspirasi, inspirasi dan memperkenalkan content marketing desain grafis, mas Wahyu mengenalkan Kementerian Desain Republik Indonesia Belum/Tidak Syah (KDRI) dengan tujuan menyebarkan semangat Desain Indonesia ke seluruh dunia dengan karya-karya yang bernilai tinggi. KDRI mencoba mendesain ulang logo hari kemerdekaan dan logo-logo Pemerintahan dan diunggah me medsos yang lebih dapat diterima oleh masyarakat luas. Juga yang tidak kalah mengejutkan adalah langkah untuk menampung desain-desain dan membuat sejumlah komunitas desain serta mengadakan lomba mendesain, yang salah satunya adalah logo Jakarta Fair.

Terlihat memang jiwa seni Desain grafis dari mas Wahyu dalam presentasinya, dimana mayoritas slide presentasinya adalah gambar (visual), minim teks dan sangat gampang dicerna oleh otak alur dari presentasi mas Wahyu. Juara dunia British Council Young Creative Enterpreneur 2007 ini berpesan bahwa kekuatan desain sangat powerful, oleh karena itu hasilkanlah karya yang berguna mengikuti trend perkembangan pasar global saat ini.

Pemateri dari JNE

Materi akhir dibawakan oleh Bapak Andre Vincent Wenas selaku Direksi JNE bercerita tentang potensi bisnis online yang peluangnya masih terbuka lebar, oleh karena itu untuk memenuhi atensi tinggi ini maka JNE hadir sebagai solusi terbaik dari masalah pengiriman barang ketika transaksi jual-beli Online telah disepakati.

Istilah E-commerce yang sudah sering kita dengar bahkan sering saya ajarkan kepada siswa saya, adalah membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh produsen (baik perorangan maupun perusahaan) kepada konsumen dengan komputer dan internet sebagai perantara transaksi bisnis tanpa harus bertatap muka, sehingga kepercayaan sangat dibutuhkan dalam proses E-commerce ini. Jasa kurir seperti JNE dan E-Commerce merupakan bisnis yang potensial 87,2% dan kehadiran JNE diharapkan dapat membangkitkan gairah UKM dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean).

Jujur saja, ketika pak Vincent bertanya apa kepanjangan JNE, sayapun langsung tersadar, kenapa tidak search apa kepanjangannya? Sontak saja, tidak ada pengunjung yang tau. Wah merasa berdosa nih. Ternyata JNE itu bukan singkatan dari bahasa asing, tetapi Indonesia tulen. JNE = Jalur Nugraha Ekakulir, dengan slogan, hadir untuk memudahkan pengiriman dan mendekatkan jarak yang jauh. Needs, search, consider, buy, delivery, dan customer lewat JNE aja.

Connecting Happines, prinsip yang membawa JNE selalu berupaya untuk memperkenalkan produk dan keunggulan jasa kurir mereka di kota Medan. Melihat potensi pasar, maka JNE berusaha menyajikan pelayanan terbaik bagi konsumen di kota Medan, mulai dari Diplomat (untuk layanan barang/dokumen yang sangat berharga dan rahasia langsung dikawal staff JNE hingga sampai ke tujuan), Super Speed yang bisa sampai 1x24 jam, YES (Yakin Esok Sampai), OKE (Ongkos Kirim Ekonomis), melayani kiriman motor, UPS International hingga yang paling baru dari produk JNE adalah JESIKA (Jemput Asi Seketika) bagi kalangan Ibu-Ibu menyusui yang ingin anaknya tumbuh sehat dengan ASI. Produk yang bagus bagi ibu-ibu.

Pengalaman berkreasi dan berinovasi untuk mengembangkan bisnis online dan kepercayaan publik telah menghantarkan JNE memperoleh banyak penghargaan, seperti : Indonesia Brand Champion 2012 versi Mark Plus Insight kategori Bronze Brand Champion of Most Popular Brand dan Silver Brand Champion of Most Recommended Brand – 2012.

JNE berjanji untuk tetap membenahi dan melakukan riset serta pengembangan dalam menghadapi persaingan global terutama menghadapi MEA yang sudah didepan mata untuk menghantar produk Indonesia Go International, karena disana ada aliran barang (Flow of Goods), aliran uang (flow of Money) dan aliran Informasi (flow of Information). Mendaftarkan diri di Bursa Efek Indonesia akan memaksimalkan dan memastikan produk Indonesia terbang bersama JNE. Coklat menjadi kado manis pak Vincent Wenas bagi peserta blogshop yang mampu menjawab pertanyaan dengan baik.

Dalam sesi tanya jawab, banyak peserta baik dari rekan kompasianer, maupun dari kalangan mahasiswa yang ingin bertanya tentang konten bisnis dan bisnis online ini, namun karena waktu yang terbatas, tidak semuanya bisa dipenuhi. Hadiah voucher belanja dari JNE dan 1 buah Smartphone menjadi hadiah spesial bagi pemenang lomba live tweet.  

Nah, terakhir adalah persembahan stand up comedy yang dibawakan oleh Indra Jegel dengan guyonan-guyonannya yang segar mampu menghipnotis dan menghibur semua pengunjung acara.

Diakhir acara foto-foto dan mendapat kesempatan untuk berselfie bersama mas Wahyu Aditya sang pencetus sila ke – 6 “KREATIF SAMPAI MATI”, yang menginspiras saya agar lebih tekun belajar DESAIN GRAFIS yang lebih penting lebih serius mengajari anak-anak siswa untuk belajar desain grafis dan membuka peluang di bidang bisnis online.

Semoga bermanfaat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun