Menyisakan rona jingga yang indah, namun menusuk kalbu.
Bayang-bayang masa lalu menghantui, luka yang tak kunjung sembuh
Menjebakku dalam belenggu kesedihan yang setia hadir.
Bersama bulir bening yang menggenang di pelupuk mataku
Menetes di atas pasir putih, menjadi satu dengan deburan ombak.
Rasa sakit menyesakkan dada, sesak yang tak tertahankan
Namun selalu bisa kulepaskan di tempat ini seperti sore ini.
Bersama bisikan angin yang menemani,
Membawa ketenangan di tengah lara  mendera.
Senja di Tanjung Ringgit, saksi bisu kesepianku...
Tempat pelarian dari riuh kepala yang tak kunjung reda.