Keketuaan Indonesia 2023
Di ASEAN, pengaruh Indonesia cukup kuat. Secara historis Indonesia adalah pemrakarsa ASEAN. Bahkan KTT ASEAN I di Bali, bukan tanpa sebab: penghormatan terhadap Indonesia sebagai pemimpin tradisional ASEAN.
Selain itu, saat ini Indonesia merupakan satu-satunya negara ASEAN yang tergabung dalam G-20. Sebuah organisasi ekonomi yang berpengaruh di dunia dengan menguasai 80% porsi PDB global, 75% ekspor global.
Catatan lainnya; dengan luas daratan 2 juta kilometer persegi, terluas di ASEAN; jumlah penduduk yang mencapai 282 juta--data Mei 2023. Menempatkan populasi Indonesia hampir separo populasi ASEAN.
Di bidang ekonomi, PDB Indonesia menurut BPS mencapai Rp19.588,4 triliun atau 36% PDB ASEAN tahun 2022. Di tahun yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup solid berada di 5,3%. Laporan IMF pada 2022 menempatkan ekonomi Indonesia terbesar ke-7 di dunia. Indonesia adalah raksasa ASEAN.
Indonesia sebagai Ketua ASEAN berupaya mengikat ASEAN tidak hanya de yure--ikatan di atas kertas--namun lebih dari itu. Secara riil Indonesia mendorong ASEAN menjadi keluarga besar di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya dan juga hankam. Ini bisa terwujud saat program kerja ASEAN menyasar semua negara dan menciptakan  hasil dan manfaat bagi kemakmuran bersama sekawasan.
Indonesia sebagai Ketua ASEAN, terus berkomitmen dan mengambil langkah taktis strategis untuk melaksanakan integrasi ekonomi ASEAN yang maju dan modern, dengan fokus pada Master Plan on Asean 2025 yang mencakup, yakni:1) Sustainable Infrastructure, 2) Digital Innovation, 3) Seamless Logistics, 4) Regulatory Excellence, dan 5) People Mobility.
Integrasi Ekonomi sebagai Alat Ikat ASEAN
Dibutuhkan upaya ekstra untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi ASEAN tetap sehat. Kuncinya kestabilan keamanan kawasan dan integrasi ekonomi: menerapkan penggunaan mata uang lokal untuk transaksi lintas batas dan ditopang digitalisasi ekonomi untuk kemudahan pada transaksi keuangan.
Hal ini mutlak dilakukan sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi ASEAN yang lebih inklusif, solid dan berdaya saing global.
Pada KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Indonesia mengajak dan memperdalam integrasi ekonomi ASEAN melalui Transaksi Mata Uang Lokal masing-masing negara (Local Currency Transaction/LCT) dan Konektivitas Pembayaran Regional (Regional Payment Connectivity/RPC). Dua kesepakatan strategis tersebut bisa digambarkan sebagai berikut: