Kesimpulan
Lemahnya pendidikan karakter di dalam keluarga, bisa jadi sebab utama. Munculnya generasi rapuh, berwatak Hitler.Â
Gaya hidup sederhana, kerja keras, lupa ditanamkan. Bahwa memperoleh kekayaan harusnya dimulai dengan kerja keras. Tidak ada yang mudah. Tidak ada yang instan. Pun tidak ada yang gratisan.
Saya hanya berpikir, apa yang terjadi jika anak usia 20-an tahun dipegangi AK-47?
Jika anak dididik dengan gaya hidup sederhana, dirinya akan lebih peka dengan lingkungan sosialnya. Dia berproses secara normal. Mengalami pasang surut, pahit getir kehidupan. Â
Memanjakan anak dengan mendapatkan fasilitas terbaik dengan alasan agar tidak sengsara seperti orang tuanya sama dengan membuka pintu arogansi pada anak.Â
Proses mencari uang dianggap mudah. Dan jika menganggap segala persoalan bisa diselesaikan dengan uang, makin merajalela tabiatnya.
Budaya hedonis yang marak juga bisa memicu tindakan kekerasan dari kelas sosial atas terhadap kelas sosial di bawahnya. Merasa punya kemampuan dan tindakannya akan dilindungi dari jerat hukum. Hukum bisa dibeli, bisa jadi alasan tidak gentarnya terhadap hukum yang berlaku.
Maka dengan adanya kasus yang menjadi atensi publik secara luas. Pemerintah harus mengambil ketegasan.Â
Anak pejabat tersebut yang kekayaannya dipertanyakan harus di jadikan monumen hukum. Hukum seberat-beratnya. Usut kekayaan keluarganya. Biar semua bisa belajar dari apa yang namanya kekayaan dan kekuasan.
Karena saya yakin masih ada penguasa dan orang kaya berhati mulia. Walaupun itu hal langka. Tapi masih ada, dan masih ada.