Mohon tunggu...
Agus Subali
Agus Subali Mohon Tunggu... Guru - Penikmat keheningan.

Belajar Untuk Kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teori Evolusi: Sebuah Kontroversi yang Lahir dari Hobi Berburu Kerang

3 November 2021   10:36 Diperbarui: 21 November 2022   14:48 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata dunia medis--yang keren bagi orang lain--menyiksa batin Darwin. Pada masa Darwin remaja, menjadi dokter adalah jalan menuju tingkatan sosial yang lebih tinggi. Berkategori keren dan bergengsi. Impian bagi banyak orang. Dan hanya dari kalangan tertentu yang bisa mengakses. 

Kekesalan orang tua Darwin makin menjadi. Darwin  akhirnya dipindah ke Cambridge University, Jurusan Teologi. Supaya menjadi Pendeta. Setidaknya menjadi pendeta menyelamatkan kehormatan keluarganya. Begitu pikir ayahnya.

Pada akhirnya sejarah mencatat lain. Darwin lolos dari sergapan menjadi dokter dan pendeta. Akhirnya dirinya digiring oleh hobinya untuk menjadi naturalis paling terkenal di dunia--dan juga paling kontroversial: On the Origin of Spesies lahir.

The Beagle Mesin Evolusi

Sebelum kapal layar Beagle, berlayar pada 1831. Keikutsertaan Darwin hampir terancam gagal. Orang tuanya berkeberatan kecuali ada alasan yang menguatkan keikutsertaan Darwin. Di kapal tersebut, Darwin harus membiayai dirinya sendiri selama lima tahun. Mulai makan dan semua kebutuhan penelitiannya. 

Itu membutuhkan dana besar. Pamannya, Josiah Wedgwood, yang mampu meyakinkan ayahnya, bahwa keberadaan Darwin di kapal tersebut menjadi hal yang baik. Membuat Darwin melihat dunia dan memajukan pekerjaan ilmiahnya.

Di kapal, Darwin difungsikan sebagai teman oleh kapten kapal FitzRoy. Pada saat itu, komunikasi antara kapten dan perwira serta kru kapal dibatasi. Tidak bisa bergaul bebas. Maka kapten kapal mencari orang yang sepadan kedudukan sosialnya. Dan itu adalah Darwin.

Perjalanan untuk melarikan diri dari kuliah mengubah segalanya. Seolah the Beagle adalah takdirnya. Di kepulauan Galapagos--pulau yang baginya tidak kharismatik dan berbau busuk--terletak di Equador, Darwin menemukan kura-kura raksasa dan juga berbagai jenis burung finch berparuh heterogen. Bahkan dirinya mempertanyakan "Apakah Tuhan sampai repot-repot membedakan itu ketika menciptakan mereka?

Pulau berbau angus karena panas dan terlihat hitam menyimpan inti dari seluruh pandangannya tentang alam. Darwin dan Galapagos seperti dua kutub berbeda yang saling tarik menarik. Di pulau panas menyengat dan berbau angus itulah ledakan pemikiran Darwin akan sejarah alam membuncah.

Kontroversi tentangnya tidak habis untuk dibahas. Bahkan, saat bukunya mau diterbitkan. Sang editor menyarankan agar jangan dicetak. "Subjeknya mengandung kontroversi." Namun bukunya tetap dicetak. Dan betul, bukunya laris manis dan menimbulkan kehebohan. Edisi pertama 1.250 buku habis dalam sekejap. Meskipun begitu, sebenarnya Darwin tidak terlalu bersemangat mengeluarkan bukunya. 

Karena pandangannya akan bertentangan--boleh dikata--bermusuhan dengan otoritas keagamaan waktu itu. Butuh waktu hampir duapuluhtiga tahun untuk menulis dan menerbitkan on the Origin of Spesies. Dan itu butuh keberanian. Dia sadar penentang awal adalah istrinya sendiri yang boleh dikata sangat saleh memegang keyakinannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun