Mohon tunggu...
Agus Salman
Agus Salman Mohon Tunggu... Administrasi - Pemerhati politik, sosial, seni, budaya

mahluk yang terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ruwahan, Munggahan, Punggahan dalam Tradisi Menyambut Ramadhan

15 Maret 2023   10:01 Diperbarui: 15 Maret 2023   10:07 1582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Doa adalah inti ibadah. Hakikat ibadah adalah memanjatkan doa kepada Allah SWT. Seluruh bacaan dalam shalat adalah doa, puasa, zakat, dan haji adalah media agar doa-doa dikabulkan. Dalam Islam diajarkan tentang berbagai doa, dari mulai bangun tidur, mandi, memakai baju, bercermin, makan, masuk rumah, masuk toilet, berhubungan suami istri, sampai tidur lagi, semua ada doanya.

Para ulama mengajarkan pula adab dalam berdoa, lafadz-lafadz tertentu, waktu-waktu dan tempat-tempat khusus yang mustajab untuk berdoa, termasuk hal-hal yang menyebabkan doa tidak dikabulkan.

Doa sendiri adalah ibadah yang diperintahkan, sebagaimana firman Allah swt : "Berdoalah kepada-Ku pasti Aku kabulkan. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (tidak mau berdoa), mereka akan masuk ke neraka jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Al-Mukmin: 60).

Dari ayat ini dapat dipahami, bahwa berdoa hukumnya wajib. Orang yang berdoa adalah pertanda ia menyembah, menundukkan diri, dan menggantungkan hidup dan matinya lillahi rabbil 'alamin. Tidak mungkin diperintahkan berdoa jika tidak ada manfaatnya atau tidak sampai.

Maka aneh jika ada orang berpendapat atau meyakini bahwa doa kepada orang yang sudah meninggal tidak akan sampai dan tidak bermanfaat. Lalu bagaimana sikap atau perlakukan kita yang masih hidup kepada orang tua kita yang sudah meninggal? Sungguh pendapat yang tidak berdasar dan tidak masuk akal. Kita tidak bisa mebayangkan bagaimana beragama tanpa doa.

Dalam acara Ruwahan/munggahan/punggahan, yang dibaca adalah kalimah-kalimah thayyibah, seperti istighfar, tahlil, tahmid, tasbih, shalawat Nabi, dan ayat-ayat Al qur'an, yang sangat dianjurkan banyak membacanya. Maka Ruwahan adalah tradisi yang positif dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Berkirim doa untuk orang yang sudah mati ini tentu bisa kapan saja. Tetapi bulan Ruwah ini dianggap sekedar momen yang baik, sebagaimana momen-momen yang lain. Membuat momen adalah tidak dilarang, sepanjang tidak diyakini bahwa hari atau bulan tertentu memiliki kekuatan/magis, sedangkan waktu yang lain tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun