Mohon tunggu...
Agus Wibisono
Agus Wibisono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945

Magang 2021/2022

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Budidaya Ayam Pedaging: Sebuah Solusi di Masa Pandemi

12 Januari 2022   10:11 Diperbarui: 12 Januari 2022   10:16 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peternakan  merupakan salah  satu subsektor  pertanian,yang kegiatan umumnya adalah memelihara ternak dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. 

Sejak tahun 1980-an peternakan unggas di Indonesia semakin meningkat, yaitu sejak diperkenalkan ayam hibrida potong yang biasa disebut ayam ras atau broiler. 

Dikatakan juga bahwa broiler merupakan jenis ras ayam unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging. 

Sumber yang sama juga menyatakan bahwa peternakan ayam broiler mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan baik dalam skala besar maupun skala kecil (Peternakan rakyat). 

Pada kenyataannya, peternakan ayam broiler mempunyai banyak kelebihan, salah satunya adalah siklus produksi yang pendek yaitu sekitar 30-35 hari, dengan bobot badan antara 1,2 sampai 1,6 kg/ekor dan bisa segera dijual. Itu sebabnya dikatakan bahwa keunggulan ayam broiler antara lain pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang sangat tinggi dalam waktu yang realatif pendek, konversi pakan kecil dan siap dipotong pada usia muda.

Di samping itu ayam broiler juga sangat efisien dalam mengubah makanan menjadi daging. Daging ayam broiler mempunyai tekstur yang lembut, warnanya juga merah terang, bersih dan menarik, serta mudah untuk diolah dalam pengolahannya. Selain itu juga untuk dikonsumsi sangat digemari oleh semua kalangan dan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat pada umumnya.

 Bila dilihat dari segi pemeliharaannya, ayam broiler juga sudah sangat populer dan merupakan ayam yang dapat diusahakan secara efisien, sebab ayam broiler merupakan ternak potong yang paling cepat untuk dipotong dibandingkan dengan ternak potong lainnya. Usaha peternakan ayam broiler dikatakan sebagai salah satu kegiatan yang paling cepat dan efisien.

Hal ini didukung oleh laju pertumbuhan ayam yang lebih cepat dibandingkan dengan komoditas ternak lainnya, permodalan yang relatif lebih kecil, penggunaan lahan yang tidak terlalu luas serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap gizi. Kondisi ini menuntut adanya penyediaan daging ayam yangcukup, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. 

Namun pada praktiknya keseharian yang dilakukan oleh para peternak, bahwa mereka mengabaikan penangan pasca panen kurangnya keterampilan dan teknologi. Perternak hanya menjualya dalam bentuk ayam utuh yang masi hidup kepada konsumen dengan harga yang relatif murah. Padahal penanganan pasca panen dapat meningkatkan nilai jual dan menjaga kualitas ayam broiler agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 

Dikatakan demikian karena kenyataannya permintaan pasar/konsumen terhadap daging ayam karkas cukup tinggi. Secara garis besar proses penanganan pasca panen ini meliputi penyembelihan atau pemotongan (Bleeding), pencelupan dalam air panas (Scalding), pencabutanbulu (Picking), pengeluaran organ dalam (Eviscerating), pengemasan (Packaging), pendinginan (Chilling) dan pemasaran.

Hanya sebagian kecil dari peternakan rakyat yang sudah menerapkan manejemen pemeliharaan yang sesuai dan diikuti dengan penerapan teknologi pengelolaan pasca panen. Hal ini merupakan salah satu hambatan dalam kegiatan-kegitan produk ayam broiler. 

Karena itu melalui kegiatan magang ini, mahasiswa ingin mengusulkan kepada manajemen pasca panen ayam broiler dalam hal ini lebih dikhususkan pada kegiatan yang ada di CV Sunu Gemilang Persada.

Dalam program Magang yang diikuti, peserta pasti akan mengalami berbagai macam kendala mengingat hal inidapat dikatakan pertama kalinya peserta magang berada dalam posisi dunia kerja, selain itu peserta bisa saja mengalami kebingungan dalam menempatkan diri di tempat magangnya. Serta ilmu yang didapatkan di bangku perkuliahan mungkin akan jauh meleset dari dugaan ketika dihadapkan pada kondisi dan persoalan yang lebih kompleks. 

Tidak menutup kemungkinan jika selama satu bulan berada di perusahaan atau instansi tempat peserta magang berada, ia tidak diperlakukan dan ditempatkan sebagai mana mestinya sehingga apa yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu selama Magang tidak sesuai dengan bidang keilmuan yang digeluti. 

Dalam dunia public relations, mahasiswa harus membiasakan diri dan melatih kemampuan komunikasi, kemampuan public speakingnya, kemampuan narasinya, dalam menyampaikan gagasan, ide, maupun pendapat. Seperti halnya, dalam mata kuliah magang ini, mahasiswa dituntut untuk dapat menerapkan kemampuan yang dimiliki terutama ilmu komunikasi public relationnya dalam kehidupan masyaralat secara langsung. 

Hal ini yang mendorong saya untuk melakukan magang di CV Sunu Gemilang Persada yang bergerak dalam bidang budidaya peternakan ayam pedaging dengan volume sebesar 40 ribu ekor. 

Dengan berbekal ilmu pengetahuan yang saya peroleh di bangku perkuliahan dan dunia kerja, ingin diterapkan dalam mata kuliah magang kali ini dengan tujuan memsosialisasikan budidaya ternak ayam pedaging kepada warga sekitar peternakan agar mempunyai pemahaman dan pengetahuan yang lebih tentang budidaya ternak ayam pedaging.

Keberkahan dalam masa pandemi

Magang yang dilakukan di CV Sunu Gemilang Persada merupakan pengalaman yang terbaik yang langsung terjun ke masyarakat. Ini dikarenakan peserta magang langsung dihadapkan pada dunia kerja sekaligus menerapkan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan. Banyak sekali ilmu dari mata kuliah komunikasi yang membantu peserta magang dalam melaksanakan program magang tersebut. 

Selain itu, dihadapkan pada dunia ternak yang berbeda dengan dunia komunikasi yang digeluti. Akan tetapi ini menjadi nilai tambah bagi peserta magang karena ilmu baru didapat serta pengalaman baru juga dialami langsung oleh peserta magang.

Dalam magang kali ini karena fokus pada upaya untuk menarik minat masyarakat sekitar untuk melakukan budidaya ternak ayam pedaging, maka peserta magang melakukan beberapa kegiatan diantaranya melakukan pendekatan dan sosialisasi ke warga sekitar serta juga membuatkan katalog promosi supaya setelah panen tidak akan mengalami kesulitan dalam hal pemasaran. 

Dalam hal ini kenapa harus budidaya ayam pedaging karena masa panennya ebih singat daripada panen padi yaitu 1.5 bulan sedangkan padi butuh waktu 3 bulan lebih dan butuh musim penghujan untuk menanam padi.

Selain membuat katalog promosi dan akun media online untuk pemasaran, peserta magang juga memberikan masukan atas ide kreativitasnya dalam melihat peluang yang harus ditangkap. Ini akan memberikan dampak yang positif tidak hanya untuk pemilik ternak tetapi juga pada masyarakat sekitar yang mau untuk mencoba melakukan budidaya ayam pedaging tersebut dengan dibantu oleh CV. Sunu Gemilang Persada. 

Kreativitas dan gagasan yang sempat disumbangkan oleh peserta magang adalah dengan memberikan masukan mengolah ayam pedaging pasca panen dengan tidak hanya menjual secara utuh ayam pedaging tersebut tetapi dengan cara mengolah ayam pedaging tersebut menjadi beberapa bagian.

Tahapan terakhir dalam produksi adalah pemasaran produk sesuai dengan harga pasar dan permintaan konsumen. Produk yang dipasarkan berupa daging ayam dalam bentuk karkas yaitu bagian yang sudah dikeluarkan seperti kepala, kaki ceker, hati dan usus dicuci bersih kemudian dijual kembali. Harga ayam broiler ini dijual per ekor. 

Harga jual per ekor sesuai dengan harga pasar yaitu mulai dari   Rp. 25.000 -- Rp. 36.000. Dalam pemasaran ini, peserta magang akan membantu pemilik ternak untuk membuat media promosi baik itu dalam bentuk katalog, brosur, maupun media pemasaran online.

Berdasarkan pengalaman magang yang telah dilakukan selama satu bulan, diketahui bahwa pemilik sebenarnya mempunyai pasar yang lumayan besar akan tetapi pengolahan pasca panen yang kurang dimanfaatkan oleh pemilik. Selain itu, masyarakat sekitar juga dapat melakukan budidaya ternak ayam pedaging tersebut yang mana ketika waktu panen akan dibantu oleh CV. Sunu Gemilang Persada dalam hal pemasaran ketika tidak bisa memasarkan langsung kepada penjual. 

Media pemasaran yang telah peserta magang hasilkan bisa menjadi alat promosi penjualan olahan hasil pasca panen yang tidak hanya menjual ayam utuh saja tetapi berbagai macam olahan ayam.  

Program kemitraan yang disosialisaikan nantinya dapat membantu perkonomian warga sekitar khusunya dan masyarakat umum pada umumnya dengan menitikberatkan pada kemudahan mendapatkan DOC atau anakan ayam, kemudahan dalam mendapatkan pakan ayam dan vitamin, serta kemudahan dalam memasarkan hasil panen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun