Keempat, membagikan pengalaman yang sudah dilakukan oleh murid bisa dalam bentuk tulisan berupa cerita atau sekarang ini murid-murid memiliki media social yang dapat digunakan untuk sharring, bisa dalam bentuk tulisan atau video documenter. Â
Menular adalah kata yang baik, tawa itu menular, hasrat itu menular, inspirasi pun menular. Â Sebuah inspirasi akan dapat melipatgandakan efek yang dihasillkan dari sebuah perubahan.Â
Maka, bagilah cerita Anda pada dunia, bantu orang lain untuk juga menyatakan "I can, Saya bisa! Saya bisa buat perubahan, Anda Juga pasti Bisa" atau "Saya bisa buat perubahan, apalagi jika Anda Terlibat".
"Ketika anak-anak diberdayakan, bukan hanya mereka akan berbuat baik, tapi mereka juga melakukannya dengan baik" [Kiran Bir Sethi]
Saat ini, Design for Change (DfC) dengan menggunakan langkah-langkah FEEL, IMAGINE, DO AND SHARE (rasakan, bayangankan, lakukan dan bagikan), diadaptasikan ke dalam pembelajaran berbasis proyek pada kurikulum prototype Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.Â
Sebuah usaha yang terbilang agak terlambat dilakukan di dunia pendidikan Indonesia jika dibandingkan dengan India dan Singapura yang sudah jauh terlebih dahulu menggunakan konsep itu.
Rencana penerapan kurikulum prototype Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tentunya membawa harapan akan perubahan paradigma pendidikan nasional ke arah yang lebih baik tidak hanya untuk menjadi solusi pemulihan pembelajaran di Indonesia akan tetapi menjadi jalan bagi berkembangnya kecakapan soft skill  dan karakter mulia anak bangsa Indonesia.
Penulis : Agus Budiman
(Guru SMP BAHTERA MUTHAHHARI BANDUNG)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H