Dirdja merasakan jantungnya berdebar kencang. Ia tidak mengerti maksud kata-kata Niken Sari. "Apa maksudmu?" tanyanya.
Niken Sari tersenyum misterius. "Kau akan segera tahu," jawabnya. Kemudian, dengan sekejap, Niken Sari menghilang, meninggalkan Dirdja sendirian di tengah hutan yang gelap.
Dirdja berdiri di sana, menatap kosong ke arah tempat Niken Sari menghilang. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Pembebasan Niken Sari seharusnya membawa kebahagiaan, namun mengapa ia justru merasakan kegelisahan yang mendalam?
Saat Dirdja hendak berbalik dan meninggalkan tempat itu, ia mendengar suara bisikan angin yang seolah-olah membawa pesan. "Kebaikan dan kejahatan adalah dua sisi mata uang yang sama. Pembebasan selalu diikuti oleh sebuah permulaan baru, namun juga sebuah akhir."
Dirdja merinding mendengar bisikan itu. Ia menyadari bahwa petualangannya belum berakhir. Justru, petualangan baru telah dimulai. Sebuah petualangan yang penuh dengan misteri dan bahaya.
Dirdja berdiri di tepi hutan, menatap desa yang tertidur lelap di bawah langit malam. Cahaya bulan memantul lembut di permukaan sungai kecil yang mengalir tenang. Namun, di balik keindahan malam itu, Dirdja merasakan kegelisahan yang mendalam. Peristiwa malam ini telah mengubah hidupnya selamanya. Pembebasan Niken Sari, wanita yang terkutuk selama berabad-abad, ternyata membuka kotak Pandora yang penuh misteri.
Niken Sari, dengan senyum misteriusnya, telah mengungkapkan bahwa pembebasannya akan membawa perubahan besar pada dunia. Dunia yang selama ini dikenal Dirdja akan berubah drastis, dan ia akan menjadi bagian dari perubahan itu. Dirdja tidak mengerti maksud sebenarnya dari kata-kata Niken Sari, namun instingnya mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
Dalam beberapa hari berikutnya, perubahan mulai terjadi di desa. Suasana yang tadinya tenang berubah menjadi mencekam. Terjadi fenomena alam yang aneh, seperti hujan darah dan angin puting beliung yang tiba-tiba. Hewan-hewan liar mulai menyerang desa, dan penduduk menjadi resah dan ketakutan.
Dirdja menyadari bahwa ia harus melakukan sesuatu. Ia mencari informasi tentang Niken Sari dan kekuatan magis yang dimilikinya. Dari buku-buku kuno yang ditemukan di perpustakaan desa, Dirdja mengetahui bahwa Niken Sari adalah keturunan dari ras kuno yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan alam. Namun, kekuatan itu juga dapat digunakan untuk menghancurkan.
Dirdja juga menyadari bahwa ia memiliki kekuatan magis yang tersembunyi di dalam dirinya. Kekuatan itu mulai muncul setelah ia menyentuh nisan hitam Niken Sari. Dengan bantuan seorang dukun tua yang tinggal di pinggiran desa, Dirdja mulai belajar mengendalikan kekuatan magisnya.
Sementara itu, muncul sosok misterius yang mengaku sebagai pelindung desa. Sosok ini memperingatkan Dirdja bahwa Niken Sari adalah ancaman bagi seluruh umat manusia. Ia menawarkan bantuan kepada Dirdja untuk menghentikan Niken Sari. Namun, Dirdja ragu-ragu. Ia tidak ingin menjadi musuh Niken Sari, namun ia juga tidak ingin melihat dunia hancur.