Mohon tunggu...
Agus Tjakra Diredja
Agus Tjakra Diredja Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Hapus batas dunia, jelajahi isinya. Jika jenuh, temukan kedamaian dalam secangkir kopi dan keheningan, karena menulis adalah pelarian dan cara berbagi cerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bolos Sekolah, Masalah Tersembunyi yang Perlu di Waspadai

5 Oktober 2024   00:14 Diperbarui: 5 Oktober 2024   10:45 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menghadapi tantangan ini, peran orang tua, guru, dan komunitas sangat penting. Orang tua perlu memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anak mereka, memantau aktivitas mereka di media sosial, dan membangun komunikasi yang terbuka. Sekolah juga perlu memberikan pendidikan tentang media sosial dan dampaknya, serta menyediakan layanan konseling bagi siswa yang membutuhkan. Komunitas juga dapat berperan dalam menyediakan kegiatan positif bagi remaja, seperti kegiatan olahraga, seni, atau keagamaan

Dampak Bolos Sekolah

Bolos sekolah memiliki dampak yang serius bagi siswa, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Membolos sekolah tidak hanya sekadar menghindari kegiatan belajar. Akibat yang ditimbulkan jauh lebih serius dan berdampak jangka panjang. Penurunan prestasi akademik adalah konsekuensi langsung dari membolos. Materi pelajaran yang terlewatkan akan sulit untuk dikejar, sehingga siswa akan kesulitan memahami materi pelajaran selanjutnya.

Selain itu, membolos juga dapat menyebabkan masalah sosial. Siswa yang sering membolos cenderung merasa terisolasi dan kesulitan dalam membangun hubungan yang baik dengan teman sebaya. Hal ini dapat berdampak pada perkembangan sosial dan emosional mereka.

Perilaku negatif lainnya juga seringkali muncul sebagai akibat dari membolos sekolah. Siswa yang sering membolos lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif dan terlibat dalam kegiatan yang merugikan, seperti penggunaan narkoba, terlibat dalam geng, atau melakukan tindakan kriminal.

Kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan adalah dampak jangka panjang yang paling nyata. Perusahaan umumnya lebih memilih calon karyawan yang memiliki riwayat pendidikan yang baik. Siswa yang sering membolos akan memiliki transkrip nilai yang buruk dan kesulitan untuk bersaing dengan calon karyawan lainnya. Hal ini dapat menghambat masa depan mereka dan membatasi peluang untuk mencapai kesuksesan.

Mengapa Orang Tua Sulit Menyadari Anaknya Bolos Sekolah?

Menyadari bahwa anak kita membolos sekolah bukanlah hal yang mudah. Terdapat beberapa alasan mengapa orang tua seringkali tidak mengetahui jika anak mereka sering absen dari sekolah. Salah satu faktor utama adalah kurangnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak. Ketika komunikasi terhambat, orang tua akan kesulitan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan anak mereka, termasuk masalah yang mungkin mereka hadapi di sekolah.

Selain itu, anak yang sering membolos biasanya sudah terlatih untuk berbohong. Mereka akan membuat alasan-alasan yang terdengar masuk akal untuk menutupi ketidakhadiran mereka di sekolah. Kemampuan berbohong yang baik ini membuat orang tua sulit untuk membedakan antara kebenaran dan kebohongan.

Di sisi lain, beberapa orang tua cenderung terlalu percaya pada anak mereka. Kepercayaan yang berlebihan ini membuat mereka tidak mencurigai jika anak mereka melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, seperti membolos. Terlebih lagi, kesibukan orang tua dengan pekerjaan atau kegiatan lainnya juga dapat mengalihkan perhatian mereka dari aktivitas sehari-hari anak. Akibatnya, mereka mungkin tidak menyadari adanya perubahan perilaku pada anak yang bisa menjadi tanda-tanda bahwa anak sedang mengalami masalah.

Upaya Mengatasi Masalah Bolos Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun