Mohon tunggu...
Agus Salim Jombang
Agus Salim Jombang Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Hadir untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadan dan Introspeksi Diri

31 Mei 2019   10:21 Diperbarui: 31 Mei 2019   20:35 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wa saari'uu ilaa maghfiratim min Rabbikum wal jannah,  bersegralah meraih ampunan dari Tuhanmu dan surgaNya (QS. Ali Imran [3]: 133). Bersegera dengan beramal shalih, kebaikan adalah syariat yang harus kita kerjakan untuk meminta ampunanNya dan surgaNya, namun hakekatnya kita menjalankan perintahNya.

Wat taquu an naara al-latii wa quuduhaa an naasu wa al hijaarah uddad li al kaafiriin, takutlah neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir. (QS. Al Baqarah [2]: 24) Takut neraka dengan meninggalkan perbuatan jelek adalah syariat yang harus kita tinggalkan, namun pada hakekatnya kita menjauhi laranganNya.

Oleh karena itu tugas kita bersama menata lahir dan batin. Jika kita sudah mencapai dalam perjalanan mensucikan diri, maka jangan pernah merasa dirinya paling suci. Jika kita bergelimang dosa, maka jangan pernah merasa putus asa mengapai ampunanNya, sebab IA adalah Maha Pengampun segala dosa. Intinya kita belajar bersama "Untuk Setia Mengabdi kepadaNya."

Mumpung kita masih di penghujung bulan Ramadhan, malam nanti malam ke-27 mari mengapai rahmat Allah, Ampunan Allah, dan mari bebaskan diri kita dari api neraka! So jika kita mau selamat dunia akhirat. Mari kita bersahabat dengan syariat Allah yang menyelamatkan kehidpan ini. Sadarilah semua akankembali kepada diri sendiri, sebagai bentuk kesyukuran kepada Dzat As Syakur.

Namun jika pilihaan hidup kita sesaat lalu kita memilih sesat, maka ini sebagai bahan pengingat untuk renungan diri, moga di penghujung usia kita bisa kembali. Seperti sesudah puasa akan jatuh Iedul Fitri, sehingga kita kembali suci.

Semoga Ramadhan 1440 H sebagai wahana instropeksi diri dengan menata hati, menjaga diri, dan akhirnya hidup berarti. So jadikan Suluk Ramadhan menempa hidup hakiki menjadi insan yang bertakwa. Semoga dengan saling menginspirasi dan saling mendoakan kita bisa mengapainya, aammiin! UAS@GUSSIM99

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun