Mohon tunggu...
Agus Sugiarta
Agus Sugiarta Mohon Tunggu... Lainnya - Gembala Komunitas Marginal

membaca, mengamati, menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tanggung Jawab Keluarga adalah Tanggung Jawab Kita

18 September 2024   13:41 Diperbarui: 18 September 2024   13:49 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kini mereka sudah 8 dan 2 tahun/milik pribadi

Enam tahun kemudian, anak kedua kami, Dave, lahir. Tantangannya hampir sama, tetapi kali ini saya sudah lebih siap. Seperti halnya dengan Caca, saya memutuskan untuk membawa Dave ke kantor sejak usianya enam bulan. Alasan saya pun masih sama. Istri saya kembali bekerja setelah cuti melahirkan, dan kami tidak ingin membebani orang tua kami di desa dengan tanggung jawab mengasuh anak. Saya ingin menunjukkan bahwa sebagai seorang ayah, saya bisa tetap bekerja sambil mengasuh anak-anak saya.

Pengalaman merawat kedua anak saya di kantor memberi saya banyak pelajaran. Pertama, saya semakin yakin bahwa setiap masalah yang muncul dalam keluarga adalah masalah yang harus diselesaikan oleh kami, sebagai pasangan. Kami tidak pernah berpikir untuk mencari solusi dengan mengorbankan kebahagiaan atau kenyamanan orang lain, termasuk orang tua kami. Mereka sudah melalui masa-masa sulit ketika membesarkan kami, dan sekarang giliran kami yang harus menjalankan tanggung jawab sebagai orang tua.

Kedua, saya belajar bahwa menjadi ayah bukan hanya soal bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan materi keluarga. Lebih dari itu, menjadi ayah berarti juga memberikan perhatian, waktu, dan kasih sayang kepada anak-anak. Saya merasa bahwa kehadiran saya di dekat mereka sejak usia dini memiliki dampak positif yang besar dalam perkembangan mereka. Saya bisa melihat sendiri bagaimana mereka tumbuh, mengenal dunia, dan mengembangkan kepribadian mereka dengan kehadiran saya yang aktif dalam hidup mereka.

Ketiga, saya belajar bahwa dalam membangun keluarga, kerja sama dengan pasangan adalah kunci utama. Keputusan untuk membawa anak-anak ke kantor tidak akan mungkin terlaksana tanpa dukungan dan pemahaman dari istri saya. Kami selalu berkomunikasi secara terbuka tentang apa yang terbaik untuk keluarga kami. Kami berusaha untuk tidak membebani satu sama lain, tetapi justru saling mendukung dalam menjalankan peran masing-masing.

Pada akhirnya, saya berharap bahwa pengalaman saya ini bisa menginspirasi ayah-ayah lain untuk lebih terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. Tanggung jawab merawat anak bukan hanya milik istri, tetapi juga milik kita sebagai ayah.

Sekedar mendinginkan tenggorokan sepulang kantor/milik pribadi
Sekedar mendinginkan tenggorokan sepulang kantor/milik pribadi
Jika ada kemauan dan dukungan dari pasangan, kita bisa menjalankan peran ganda: sebagai pencari nafkah dan sebagai pengasuh anak-anak kita. Yang terpenting adalah bagaimana kita, sebagai keluarga, bisa bekerja sama menyelesaikan setiap masalah yang muncul, tanpa harus mengorbankan kebahagiaan orang lain. Sebab, masalah keluarga adalah tanggung jawab kita sendiri, dan kitalah yang harus menyelesaikannya. (Agus Sugiarta)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun