Karena baru duduk di kelas 1 sekolah dasar, maka saat itu saya belum bisa memahami dengan baik aneka dongeng yang terdapat pada majalah anak-anak tersebut. Apalagi pada masa itu, segala sesuatunya masih sangat terbatas.
Tinggal di Tengah Masyarakat Pedesaan Tradisional
Desa Ngrayung termasuk salah satu desa yang pada zaman itu masih kental dengan kehidupan masyarakatnya yang serba tradisional.
Hanya segelintir warganya yang memiliki pesawat televisi hitam putih, sedangkan jumlah warga yang memiliki pesawat radio pun bisa dihitung dengan jari.
Keluarga saya termasuk beruntung karena bisa memiliki sebuah pesawat televisi hitam putih merk "Nasional" buatan PT. National Panasonic Gobel berukuran 14 inchi.
Pada malam-malam tertentu, saat ada gelaran Wayang Orang, rumah kediaman kami akan kedatangan para tetangga yang ikut serta menonton acara tersebut.
Suasana riuh rendah pun tercipta begitu saja. Dan jika saya perhatikan, para warga di sekitar rumah tampak begitu menikmati sajian acara itu, bak sedang menonton layar tancap gratisan.
Romansa masa lalu memang tak akan pernah habis untuk dikisahkan kembali.
Banjarmasin, 17 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H