Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tekad Jadi Penulis Tapi Putus Asa di Ujung "Kecewa", 5 Hal Ini akan Menyelamatkan Anda!

9 Februari 2021   00:38 Diperbarui: 9 Februari 2021   00:47 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama kita mengikuti rambu-rambu yang ada dan aturan universal yang berlaku dalam dunia menulis, maka kita tidak perlu khawatir terlampau besar. Jika pun jumlah pembaca tulisan-tulisan kita belum sebanyak yang kita impikan, tak perlu patah semangat.

Peganglah sebuah keyakinan bahwa untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang berbobot dan isinya mantap, kita tidak bisa mempergunakan analogi tokoh Bandung Bondowoso yang berusaha membangun candi yang jumlahnya seribu itu hanya dalam waktu semalam saja!

3. Memaknai Kecewa Sebagai Pelecut Semangat

Apabila sebagai penulis kita bisa mengubah rasa kecewa di hati sebagai "pelecut semangat", maka kita akan lebih banyak merasakan dampak positif daripada dampak negatif dari aktivitas menulis yang kita jalani setiap hari.

Jika di setiap tulisan yang kita buat selalu mendapatkan kritikan pedas dari para pembaca, anggaplah kritikan itu sebagai "bumbu penyedap" yang akan membuat tulisan-tulisan kita berikutnya menjadi semakin nikmat untuk dicicipi.

Semua penulis yang saat ini sudah mempunyai nama di kalangan pembacanya; tentu harus mengalami perjalanan panjang yang penuh tantangan. Memaknai kecewa sebagai pelecut semangat bisa menjadi salah satu rumus yang dapat kita terapkan setiap saat.

Jangan pernah menumpuk-numpuk rasa kecewa yang pernah kita alami di sepanjang karir kita sebagai seorang penulis. Tetapi kikislah dan berusahalah untuk menghilangkan sama sekali serpihan-serpihan rasa kecewa itu, akan langkah-langkah kita menuju kesuksesan sebagai penulis semakin dekat dan nyata di depan mata!

4. Lebih Baik Pernah Kecewa Daripada Tidak Pernah Menulis

Saat pertama kali kita memutuskan diri untuk terjun dalam dunia kepenulisan, tentu sebenarnya kita sudah sadar-sesadarnya bahwa rasa kecewa pasti akan pernah kita alami di suatu ketika. Bila pengalaman itu terjadi di masa-masa awal saat memulai perjalanan kita sebagai penulis, maka di sini seringkali rasa putus asa yang mendera kita kemudian menjadikan kita segera mengambil keputusan untuk keluar dari dunia menulis.

Agar hal-hal demikian jangan sampai terjadi dan kita alami, maka kita memerlukan rekan-rekan seperjalanan yang nantinya bisa menopang kita sekaligus mendukung kita di sepanjang karir sebagai penulis telah kita pilih sebelumnya.

Menemukan atau mendapatkan rekan seperjalanan seperti ini tentu tidak mudah juga. Namun terkadang kita menemukannya begitu saja dalam perjalanan yang kita lalui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun