Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar Makna Kesabaran dari Cerita Rakyat "Legenda Lok Si Naga"

10 Januari 2021   22:18 Diperbarui: 10 Januari 2021   22:23 2877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Naga Air (Sumber ilustrasi: https://www.deviantart.com/sheer-madness)

Di sisi lain, tentu Abah dan Mama si anak laki-laki tersebut sudah pernah mendengar legenda yang disampaikan turun-temurun oleh leluhurnya perihal si Naga Putih tersebut.

Biasanya mereka-mereka yang telah mengetahui kisah seperti ini, tidak akan berani mencoba untuk melanggar beragam pantangan yang disebutkan. Apalagi sampai memakan telur raksasa yang sudah dapat dipastikan merupakan telur keramat milik si Naga Putih. Kutukan yang diterima Abah dan Mama tersebut sebenarnya sudah disadarinya.

Pun dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak hal atau kejadian yang seharusnya tidak perlu terjadi dalam hidup kita. Namun akibat "kedegilan" hati dan pikiran kita, maka dampak negatif atau akibat buruk sebagai konsekuensinya sudah pasti akan kita terima.

Kepada si anak laki-laki dalam legenda ini kita pun dapat berguru perihal makna kesabaran yang memang harus dijalani dengan tulus hati. Dalam seluruh paparan kisah yang dituturkan, tidak terdapat bagian kisah yang menyiratkan keputusasaan si anak manakala dia tidak juga dipertemukan kembali dengan kedua orang tuanya yang sudah berubah menjadi dua ekor Naga.

Dalam legenda ini sebenarnya juga terkandung pesan moral lainnya, dimana sebagai seorang manusia hendaknya kita tetap tekun berjuang seraya menyerahkan seluruh perjalanan hidup kita kepada Sang Pencipta. Sikap pasrah dalam ketekunan dan kesabaran tentu tidak mudah kita praktikkan dalam keseharian kita dewasa ini. Apalagi di zaman serba digital yang menuntut segala sesuatunya harus serba cepat dan serba instan.

Dan semoga ulasan singkat ini menambah khazanah dan wawasan Kompasianers dan pembaca sekalian untuk lebih mengenal dan mencintai cerita rakyat asli Indonesia.


Banjarmasin, 10 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun