Sepak terjang virus selama bermutasi tadi rupa-rupanya menarik pada ahli mikrobiologi yang kemudian memanfaatkan proses ini untuk membuat vaksin. Melalui pembuatan vaksin, virus dirangsang untuk bermutasi lebih lambat atau lebih lemah.
Di sini kita semua bisa melihat bahwa ternyata aktivitas mutasi virus atau virus yang bermutasi tadi di satu sisi menyebabkan dampak negatif, namun di sisi lain ternyata dapat dimanfaatkan oleh para ahli mikrobiologi untuk menciptakan vaksin yang saat ini menjadi satu-satunya cara atau pilihan yang ditempuh untuk memerangi dampak negatif virus yang sedang merebak dalam skala luas.
Barangkali bila virus mutasi atau mutasi virus tidak terjadi, cara penanggulangan dampak negatif dari virus tersebut mungkin tidak mempergunakan vaksin. Barangkali akan ditemukan cara atau metode kedokteran lainnya, entah itu dengan mempergunakan antibiotik atau sarana pencegahan lainnya.
Bagi kita semua yang sedang berada pada pusaran pandemi ini, sikap "waspada" dan "hati-hati" perlu terus kita jaga, sebagai salah satu cara untuk ikut serta "bela negara" dalam rangka memerangi pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia dan dunia. Dengan tetap disiplin menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan mengikuti protokol kesehatan serta imbauan pemerintah setempat.
Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Patuhi protokol kesehatan dan anjuran pemerintah agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Bersama kita pasti bisa! Indonesia bisa!
Banjar, 5 Januari 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H