Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

In Memoriam Pastor Frans Kabrahanubun MSC, Lahir di Kei, Menjadi Misionaris di Pegunungan Meratus

20 Oktober 2020   00:34 Diperbarui: 20 Oktober 2020   00:53 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 19 Oktober 2010 bertempat di Paroki Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin diadakan Misa Requiem untuk mengenang sekaligus mendoakan almarhum Pastor Frans.

Misa dipimpin oleh Vikjend Keuskupan Banjarmasin Pastor Theodorus Yuliono Prasetya Adi, MSC didampingi oleh Wakil Provinsial MSC Indonesia Pastor Albert Jamlean, MSC, Wakil Asisten II Provinsial MSC Indonesia Pastor Benedictus E. Rolly Untu, MSC dan para imam yang berkarya di Keuskupan Banjarmasin dan Keuskupan Palangkaraya.

Dalam homilinya, Pastor Albert mengajak umat dan semua yang hadir untuk merenungkan sekaligus memikirkan tentang kematian. "Akan datang saatnya bagi kita untuk mati. Akan datang saatnya bagi kita untuk mengucapkan selamat tinggal dunia. Di saat maut menjemput, kita harus pergi dan tak akan pernah kembali.

Di kesempatan lain sebelum Misa Requiem ditutup, Pastor Rolly menyampaikan sambutannya.

"Perjalanan jenazah Pastor Frans dari Tanjung hingga tiba di Banjarmasin sungguh luar biasa; ibarat perjalanan Pastor Frans yang selama ini setia dalam pelayanannya kepada Tuhan dan umat sekalian. Saya melihat kepedulian, harapan dan cinta yang ditunjukkan umat begitu besar bagi almarhum. Terimakasih kepada keluarga dari Pastor Frans yang telah menyerahkan Pastor Frans untuk melayani umat Allah. Kami terkesan juga dengan kehadiran para romo yang merupakan sebuah kolegialitas dengan uskupnya, yang mengalir dalam keluarga besar Keuskupan Banjarmasin."

Tak terasa, hari ini sudah 10 tahun almarhum Pastor Frans pergi. Semoga perjuangan, karya dan dharma bakti almarhum dan para misionaris di Pulau Borneo ini selalu dikenang sekaligus menjadi nyala harapan dan semangat bagi umat Katolik di mana pun mereka berada agar melanjutkan semangat misi ini dalam kehidupan sehari-hari.

Terima kasih pahlawan Misi Meratus, doakan kami yang masih berjuang di dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun