Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

In Memoriam Uskup Prajasuta, MSF: "Uskup yang Ramah dan Murah Senyum"

14 Oktober 2020   13:58 Diperbarui: 14 Oktober 2020   14:00 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 28 Juli 2015, awan gelap melingkupi suasana hati umat di Keuskupan Banjarmasin. Berita 'lelayu' yang menyampaikan kepergian Mgr. F.X. Prajasuta, MSF begitu cepat menyebar melalui media sosial dan SMS. Ada banyak pihak maupun perseorangan yang mengungkapkan rasa kehilangan yang begitu mendalam dengan caranya masing-masing.

Uskup Prajasuta, demikian beliau lebih sering disapa oleh banyak orang. Pembawaannya yang sederhana, murah senyum, dan ramah menjadikan siapapun dengan mudah akrab dengan pribadi beliau. Pun kepiawaiannya mencipta lagu juga telah menginspirasi banyak umat untuk menjadi pribadi-pribadi yang gembira dan selalu mengucap syukur setiap hari. Dan lagu "Hati Baru" adalah salah satu lagu favorit yang selalu dinyanyikan dalam Misa, ibadah lingkungan, maupun dalam pertemuan-pertemuan umat.

Kesan Pertama Luar Biasa

Perjumpaan saya yang pertama dengan Mgr. Prajasuta, MSF terjadi pada pertengahan 2006 silam. Siang itu saya memberanikan diri berkunjung ke Wisma Ventimiglia Keuskupan Banjarmasin yang berlokasi di jalan Gatot Subroto nomor 10 Banjarmasin. Ketika itu saya baru beberapa bulan tinggal di Banjarmasin, sehingga pengalaman berjumpa dengan Uskup Prajasuta, MSF adalah pengalaman pertama.

Saya yang berkunjung seorang diri saja ketika itu langsung diterima oleh Mgr. Prajasuta, MSF di ruang tamu. Setelah memperkenalkan diri, kami kemudian berbincang banyak hal. Suara beliau terdengar tegas namun bernada ramah dan penuh persahabatan. Sekali waktu kami tertawa bersama. Kunjungan siang itu menjadi makin berkesan manakala Uskup Prajasuta, MSF memberikan hadiah sebuah buku kecil karya beliau yang berisi kata-kata motivasi dan renungan yang bagus sekali.

Kesan Selanjutnya Kian Mendalam

Perjumpaan-perjumpaan selanjutnya pun terjadi dalam banyak kesempatan. Dan melalui setiap perjumpaan tersebut, saya makin terkesan terhadap pribadi beliau. Seperti yang terjadi pada hari Minggu, 15 Juni 2008, ketika saya ikut mendampingi anak-anak BIA dan SEKAMI Paroki Bunda Maria Banjarbaru yang berjumlah sekitar 80-an orang.

Siang itu waktu telah menunjukkan pukul 10.00 WITA. Sebuah pesan singkat masuk ke kotak pesan saya. SMS itu berbunyi demikian, "Baik sekali. Kalau mampir Ventimiglia juga baik. Berapa orang rombongannya?" Dan pengirim SMS tersebut adalah Mgr. F.X. Prajasuta, MSF.

Beberapa waktu sebelumnya,  saya memang  sempat mengirim pesan pemberitahuan kepada Bapak Uskup perihal kunjungan kami ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Banjarmasin. Tanpa saya duga, tanggapan Bapak Uskup ternyata begitu senang dan malah menawari kami untuk singgah ke Wisma Ventimiglia pada siang itu.

Waktu telah menunjukkan pukul 12.00 Wita. Dua buah bis yang membawa rombongan kami akhirnya tiba di Keuskupan Banjarmasin dan langsung mendapat sambutan gembira dari Mgr. Prajasuta, MSF. Setiap anak disalami Bapak Uskup satu-persatu, sebelum akhirnya dipersilahkan masuk ke dalam.

Dengan penuh perhatian, Bapak Uskup mengiringi rombongan anak-anak menuju teras yang terletak di tengah komplek Wisma Ventimiglia. Teras ini berhadapan dengan Gua Maria dan sebuah kolam yang dipenuhi ikan-ikan cantik.

Kursi-kursi yang berjajar rapi menyambut kedatangan kami. "Luar biasa! Semua sepertinya telah dipersiapkan oleh Bapak Uskup beberapa saat sebelum kami datang." Anak-anak pun segera disuguhi minuman, permen dan kue oleh pegawai Wisma Ventimiglia.

Dalam suatu kesempatan, Bapak Uskup menyampaikan perasaan sukacita beliau atas kehadiran kami semua. Beberapa orang anak dan orang tua mengungkapkan sharing-nya bahwa ini adalah kunjungan yang pertama kali ke kediaman Bapak Uskup.

Bapak Uskup yang pandai menciptakan lagu-lagu ini pun kemudian mengajak anak-anak bernyanyi bersama sebuah lagu berjudul "Kita Bersaudara." Kami semua kemudian larut dan ikut serta bernyanyi gembira dengan Bapak Uskup. Bahkan dalam kesempatan lain, Bapak Uskup mengajak anak-anak untuk berdiri dan membuat lingkaran, lalu bernyanyi sambil berjalan berkeliling lingkaran dan bertepuk tangan dengan penuh kegembiraan. Meskipun saat itu beliau sudah berusia hampir 77 tahun, namun semangatnya masih tampak luar biasa!

Sebelum meninggalkan Wisma Ventimiglia, anak-anak berdoa bersama dan langsung menerima berkat dari Bapak Uskup. Satu persatu kami menyalami Bapak Uskup, sebelum akhirnya dihantar beliau kembali ke bis. Lambaian tangan dan senyum ramah Mgr. Prajasuta, MSF tampak kian menjauh, saat bis mulai bergerak menuju Banjarbaru.

Bersambung pada tulisan berikutnya dengan judul "Uskup yang Bersemangat Muda"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun