Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

ASN Jaga Pasar di DKI: Wujud Bela Negara yang Hakiki?

7 Juli 2020   23:47 Diperbarui: 7 Juli 2020   23:45 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah Petugas Gabungan Unsur Satpol PP dan ASN Berjaga di Pasar (Sumber foto: https://megapolitan.kompas.com)

Seperti dirilis pada situs resmi kemendagri.go.id, jumlah Satpol PP di DKI Jakarta per September 2018 sebanyak 4.835 orang, terdiri dari 3.203 orang berstatus ASN dan sisanya pegawai honorer.

Hari ini, Prmprov DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 merilis data jumlah total kasus positif sebanyak 12.725 kasus. Dari jumlah tersebut, 8.277 orang dinyatakan sembuh dan 664 orang meninggal dunia.

ASN Jaga Pasar = Bela Negara yang Hakiki?

Tuntutan bela negara yang wajib dilakukan oleh setiap warga negara selalu diindentikkan dengan adanya "tantangan dan ancaman" yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara. Dan tantangan sekaligus ancaman yang saat ini ada dan nyata di depan mata kita adalah pandemi Covid-19.

Melalui banyak pemberitaan yang sudah kita simak selama ini, ada begitu banyak orang yang melalui profesinya masing-masing sebenarnya telah menjalankan prinsip-prinsip bela negara. 

Dimulai dari para pejabat pemerintahan baik di tingkat pusat hingga ke daerah-daerah, jajaran TNI dan Polri, para dokter, perawat, personil PMI, para tokoh agama dan masyarakat, para guru, warga negara dan banyak orang yang masih bekerja di berbagai sektor untuk menjamin tetap beroperasinya roda perekonomian di Tanah Air.

Sehingga sejak pertama kali diumumkan mengenai adanya pasien Covid-19 di Indonesia, semua komponen anak bangsa telah memulai berbagai gerakan untuk melaksanakan bela negara - sesuai dengan ladang pengabdiannya masing-masing, demi mencegah sekaligus menanggulangi penularan virus Covid-19 yang menular begitu masif di lapangan.

Panggilan untuk bela negara sebenarnya bukan hanya dengan cara mengangkat senjata, seperti yang dipahami oleh sebagian di antara kita selama ini. 

Namun sebenarnya makna bela negara yang hakiki pun bisa dilakukan oleh siapa saja yang mengaku bangga sebagai warga negara Indonesia melalui pengabdian profesi di berbagai bidang kehidupan yang ada.

Mengutip pidato Presiden Joko Widodo yang dibacakan Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat peringatan Hari Bela Negara pada 2015 silam, upaya seorang petani yang bekerja keras meningkatkan produksi pangan adalah upaya bela negara untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

Demikian juga dengan seorang guru yang berjuang mendidik anak-anak di kawasan perbatasan adalah wujud nyata bela negara dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa. Para prajurit TNI melakukan tugasnya menjaga pulau-pulau terdepan karena semangat bela negara demi mempertahankan kedaulatan wilayah NKRI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun