Salah satunya adalah kemungkinan munculnya "defisit biaya operasional", karena notabene gaji guru-guru dan biaya operasional di sekolah-sekolah swasta sangat tergantung dari pembayaran SPP dari orang tua siswa.Â
Selain itu, dampak lain yang timbul adalah lahirnya kebijakan untuk mengurangi persentase pendapatan gaji guru-gurunya, jika toh kebijakan itu nanti menjadi kenyataan. Termasuk kemungkinan pengurangan tenaga guru, demi efisiensi dan prinsip penghematan biaya secara besar-besaran di sekolah-sekolah swasta.
Semua kebijakan tentu akan mempunyai dampak ketika diterapkan. Suka tidak suka, mau tidak mau, yang namanya kebijakan tentu akan dicoba pemberlakuannya. Bila kurang atau tidak berhasil, pasti akan dikaji kembali untuk dicarikan solusinya.
Situasinya sama persis dengan penerapan PSBB di kota-kota yang ada di Indonesia. Beberapa kepala daerah bersama GTPP di wilayahnya sudah ada yang melaporkan penurunan kasus covid-19.Â
Namun ada juga yang merilis berita bahwa kasus corona di daerahnya justru mengalami kenaikan signifikan, sehingga PSBB perlu dilanjutkan ke jilid-jilid berikutnya.
Jadi mari kita tunggu kabar yang pasti dari Mas Menteri Nadiem Makarim tentang kapan dan bagaimana tahun ajaran baru di Indonesia ini akan dimulai. Stop dan berhentilah membaca hoaks tentang berita-berita tersebut, apalagi menyebarkannya lewat berbagai platform media sosial yang ada!
Banjarmasin, 26 Mei 2020