Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Ide Masak Sayur Sederhana, Namun Tetap Sehat

4 Mei 2020   00:06 Diperbarui: 4 Mei 2020   00:01 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS


Dari tahun ke tahun kedatangan bulan suci Ramadan selalu menjadi saat yang paling ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia. Sepanjang bulan Ramadan, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Nah, di saat pagi hari sebelum menjalani puasa, kita diwajibkan untuk makan sahur, dan sore harinya setelah terdengar azan Magrib, kita pun akan berbuka bersama keluarga. Begitulah rutinitas setiap harinya selama 30 hari hingga menjelang Hari Kemenangan tiba, sehingga puasa selama sebulan penuh yang kita jalani tersebut akan terasa begitu bermakna.

Untuk menyiapkan menu makan sahur, biasanya waktu yang tersedia begitu singkat. Berbeda dengan saat kita menyiapkan menu berbuka puasa di sore hari. Berhubung waktu yang tersedia begitu singkat, maka melalui tulisan pendek ini saya ingin menawarkan ide resep masak sahur yang sederhana dan mudah dipraktikkan oleh siapa saja.

Menu Oseng Sayur ala Mama

Menu oseng sayur ala Mama ini adalah salah satu menu yang digemari oleh keluarga saya. Bahan-bahan untuk membuat oseng sayur ini mudah didapatkan di pasar atau penjual sayur keliling. Untuk bahan-bahan yang tersaji dalam video "Menu Makan Sahur ala Mama" ini antara lain: wortel, sosis, sawi hijau, cabe merah besar, cabe rawit, bawang bombay, dan saos tiram.

Sayuran yang telah dicuci bersih di air yang mengalir kemudian diiris-iiris sesuai selera. Saya biasanya mengiris wortel tipis-tipis, sedangkan sawi hijau saya potong dengan ukuran sedang. Untuk sosis dipotong-potong kecil saja, demikian juga cabe rawit, cabe merah besar, dan bawang bombay dipotong tipis-tipis.

Setelah itu kita tuangkan minyak goreng untuk menumis semua bumbunya. Setelah berbau harum, masukkan wortel, sawi hijau, dan sosis ke dalam wajan. Lalu dioseng sedemikian rupa selama beberapa menit lamanya. Lalu tambahkan air secukupnya. Bila dirasa sudah masak, sayuran bisa segera diangkat agar tidak terlalu matang, karena bisa mengurangi cita rasanya saat disajikan.

Selain sayur oseng ala Mama, saya juga mempunyai hobi menggoreng kerupuk unyil. Tentu cemilan yang satu ini menjadi salah satu pilihan sebagian masyarakat di Indonesia saat makan sahur. Sesuai dengan namanya, kerupuk unyil memiliki ukuran kecil dan terbuat dari bahan dasar singkong (ubi kayu). Bila digoreng dengan baik, warna kerupuk ini akan terlihat putih. Namun bila kita kurang hati-hati atau kurang piawai menggorengnya, maka hasilnya akan sedikit kecoklatan atau bahkan menjadi gosong.

Tips Menggoreng Kerupuk Unyil dan Cuplikan Kisah Masa Kecil

Pengalaman yang dapat saya bagikan melalui tulisan ini adalah tentang tips menggoreng kerupuk bagi siapa saja, bahkan untuk mereka yang sama sekali belum pernah mencobanya. Barangkali selama ini kita memang lebih sering membeli kerupuk yang sudah matang, karena memang harganya relatif murah dan terjangkau. Dengan uang Rp1.000,- kita sudah bisa mendapatkan satu bungkus kerupuk aneka rasa.

Untuk menggoreng kerupuk, pertama-tama siapkan wajan di atas kompor. Setelah api kompor menyala, tuangkan minyak goreng sesuai keperluan. Bila kita hendak menggoreng kerupuk dalam jumlah yang banyak, maka kita bisa memakai minyak yang agak banyak, begitu pula sebaliknya.

Setelah minyak di dalam penggorengan kita biarkan selama beberapa menit, minyak akan mulai mendidih. Untuk memastikan bahwa minyak goreng ini telah siap dipakai menggoreng kerupuk, maka kita bisa mencoba memasukkan satu biji kerupuk ke dalam minyak. Perhatikan dengan cermat, bila kerupuk tersebut bisa mengembang dengan sempurna, maka hal itu menjadi pertanda bahwa minyak goreng telah siap untuk digunakan.

Masukkan kerupuk secukupnya sesuai luasan wajan yang kita pergunakan. Jangan terlalu banyak, sebab nanti ketika sebagian kerupuk mulai matang, maka akan ada sebagian lagi yang belum matang. Karena matangnya tidak merata, maka nanti bisa terjadi ada sebagian kerupuk menjadi terlalu matang atau gosong.

Oiya, semakin panas kondisi minyak gorengnya, maka kita harus semakin cekatan mengangkat kerupuk menggunakan serok. Karena bila terlambat -- walau cuma sedetik atau dua detik saja, hasilnya akan berbeda. Bila makin terlambat maka kerupuknya akan semakin coklat dan gosong.

Jenis kerupuk unyil ini memang menjadi salah satu merek pilihan sejak saya masih kecil. Saya masih ingat sekali manakala saya dalam beberapa kesempatan diajak pergi berbelanja ke pasar oleh Ibu dan Ayah. Entah mengapa kerupuk unyil dengan bungkus bening bergambar boneka Si Unyil ini begitu menarik perhatian saya. Mungkin karena film Boneka Si Unyil yang tayang setiap hari Minggu di TVRI (Televisi Republik Indonesia) pada masa itu menjadi salah satu tontongan favorit saya dan juga teman-teman sebaya.

Orang tua saya sendiri lebih menyukai kerupuk udang karena rasanya lebih gurih dan enak. Sedangkan kerupuk unyil ini rasanya memang khas dan pada zaman dahulu, irisan cabe rawit yang menempel di kerupuk ini terasa istimewa pedasnya. Mungkin citarasa unik inilah yang sangat berkesan di lidah saya, sehingga sampai-sampai kerupuk unyil ini pun menjadi cemilan favorit selama saya bersekolah di bangku SD, SMP, SMA, hingga sekarang.

Pindang Goreng Tepung

Pelengkap menu makan sahur lainnya yang saya sajikan dalam video ini adalah pindang goreng tepung. Cara memasaknya pun mudah dan praktis. Pertama-tama ikan pindang (atau jenis ikan laut lainnya) disiangi dan dibersihkan.

Ikan bisa dipotong-potong menjadi beberapa bagian sesuai selera. Namun bisa juga dibiarkan utuh saat digoreng. Setelah ikan dicuci bersih, kemudian diberi perasan jeruk nipis secukupnya untuk menghilangkau aroma amis. Setelah ditambahkan garam, bawang putih bubuk, dan lada bubuk, diamkan selama beberapa menit agar bumbu meresap pada ikan pindang.

Kemudian siapkan tepung bumbu kering dalam wadah. Ikan yang sudah diberi bumbu tadi kemudian dilumuri dengan tepung kering ini hingga merata. Selanjutnya siapkan wajan dan tuangkan minyak goreng. Setelah panas, masukkan ikan pindang tepung tadi satu per satu. Goreng dengan api kecil agar pindang tepung goreng bisa kering dan terasa renyah.

Agar semakin nikmat saat disajikan sebagai menu makan sahur, kita bisa menyiapkan sambal kecap yang diberi irisan cabe rawit, bawang merah, dan bawang putih. Sambal kecap ini nanti bisa dijadikan sambal colek saat makan. Dijamin kenikmatan pindang goreng tepung ini akan menjadi lebih maksimal.

Nasi Merah dengan Kandungan Serat Tinggi

Keluarga saya memilih nasi merah sebagai menu santapan sehari-hari. Biasanya kami memasaknya sebagai campuran beras putih dengan perbandingan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Bila menyukai nasi merah yang warnanya pekat, maka campuran beras putihnya bisa lebih sedikit. Jika lebih menyukai nasi merah yang warnanya tidak terlampau pekat, maka campuran beras putihnya bisa diperbanyak.

Nasi merah dianjurkan sebbagai salah satu menu makan sahur, karena kandungan serat yang terdapat dalam nasi merah lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan serat dalam nasi putih. Dengan kandungan serat yang lebih tinggi ini, akan menjadikan badan kita terasa lebih segar selama menjalankan ibadah puasa seharian.

Menurut informasi yang diterbitkan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di situs akg.fkm.ui.ac.id, beras merah mengandung zat antosianin. Selain berperan memberikan warna merah pada beras, zat ini juga bersifat sebagai antioksidan yang baik bagi kesehatan.

Beras ini memiliki kandungan glikemik (glycemic index/GI), juga memiliki kandungan nutrisi, serat, vitamin, dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan beras putih. Bahkan dengan mengonsumsi beras merah secara teratur akan dapat mengurangi risiko penyakit diabetes militus.

Menu Sehat Tak Harus Mahal dan Mewah

Untuk menyajikan menu makan sahur yang sehat, kita tidak harus mengolahnya dari bahan makanan yang harganya mahal. Yang penting kita mengenal prinsip-prinsip yang baik dan benar saat pengolahan makanan tersebut berlangsung.

Beberapa vitamin yang terkandung di dalam sayur (vitamin B dan C) dapat hilang karena proses memasak yang salah. Untuk mencuci sayur disarankan dilakukan di air yang mengalir, karena bila kita merendam sayuran di dalam air, kandungan vitamin C-nya dapat larut.

Selain itu, disarankan agar memotong sayuran dalam ukuran besar-besar, agar saat dimasak nutrisinya tidak banyak yang hilang. Bila kita menyukai potongan yang lebih kecil, maka kita bisa memotong sayuran tersebut setelah masak.

Beberapa jenis sayuran pun dapat dimasak dengan cara tertentu. Ada yang sebaiknya dikukus, ditumis, dipanggang, atau direbus. Dengan memperhatikan tatacara memasak sayur tesebut, maka kandungan nutrisi pada sayur akan bisa dipertahankan.

Demikian sedikit kisah dan ide sederhana dari saya tentang menu masak sahur yang bisa dicoba oleh siapa saja. Beberapa tips yang ada dapat dieksplorasi lebih jauh dengan jalan bertanya kepada mereka yang lebih berpengalaman dalam dunia memasak, salah satunya kepada orang tua kita masing-masing -- yang pasti memiliki pengalaman memasak aneka menu lebih banyak dibandingkan saya dan Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun