Mohon tunggu...
Agus Puguh Santosa
Agus Puguh Santosa Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Menulis adalah jalan mengenal sesama dan semesta.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Ide Masak Sayur Sederhana, Namun Tetap Sehat

4 Mei 2020   00:06 Diperbarui: 4 Mei 2020   00:01 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk menggoreng kerupuk, pertama-tama siapkan wajan di atas kompor. Setelah api kompor menyala, tuangkan minyak goreng sesuai keperluan. Bila kita hendak menggoreng kerupuk dalam jumlah yang banyak, maka kita bisa memakai minyak yang agak banyak, begitu pula sebaliknya.

Setelah minyak di dalam penggorengan kita biarkan selama beberapa menit, minyak akan mulai mendidih. Untuk memastikan bahwa minyak goreng ini telah siap dipakai menggoreng kerupuk, maka kita bisa mencoba memasukkan satu biji kerupuk ke dalam minyak. Perhatikan dengan cermat, bila kerupuk tersebut bisa mengembang dengan sempurna, maka hal itu menjadi pertanda bahwa minyak goreng telah siap untuk digunakan.

Masukkan kerupuk secukupnya sesuai luasan wajan yang kita pergunakan. Jangan terlalu banyak, sebab nanti ketika sebagian kerupuk mulai matang, maka akan ada sebagian lagi yang belum matang. Karena matangnya tidak merata, maka nanti bisa terjadi ada sebagian kerupuk menjadi terlalu matang atau gosong.

Oiya, semakin panas kondisi minyak gorengnya, maka kita harus semakin cekatan mengangkat kerupuk menggunakan serok. Karena bila terlambat -- walau cuma sedetik atau dua detik saja, hasilnya akan berbeda. Bila makin terlambat maka kerupuknya akan semakin coklat dan gosong.

Jenis kerupuk unyil ini memang menjadi salah satu merek pilihan sejak saya masih kecil. Saya masih ingat sekali manakala saya dalam beberapa kesempatan diajak pergi berbelanja ke pasar oleh Ibu dan Ayah. Entah mengapa kerupuk unyil dengan bungkus bening bergambar boneka Si Unyil ini begitu menarik perhatian saya. Mungkin karena film Boneka Si Unyil yang tayang setiap hari Minggu di TVRI (Televisi Republik Indonesia) pada masa itu menjadi salah satu tontongan favorit saya dan juga teman-teman sebaya.

Orang tua saya sendiri lebih menyukai kerupuk udang karena rasanya lebih gurih dan enak. Sedangkan kerupuk unyil ini rasanya memang khas dan pada zaman dahulu, irisan cabe rawit yang menempel di kerupuk ini terasa istimewa pedasnya. Mungkin citarasa unik inilah yang sangat berkesan di lidah saya, sehingga sampai-sampai kerupuk unyil ini pun menjadi cemilan favorit selama saya bersekolah di bangku SD, SMP, SMA, hingga sekarang.

Pindang Goreng Tepung

Pelengkap menu makan sahur lainnya yang saya sajikan dalam video ini adalah pindang goreng tepung. Cara memasaknya pun mudah dan praktis. Pertama-tama ikan pindang (atau jenis ikan laut lainnya) disiangi dan dibersihkan.

Ikan bisa dipotong-potong menjadi beberapa bagian sesuai selera. Namun bisa juga dibiarkan utuh saat digoreng. Setelah ikan dicuci bersih, kemudian diberi perasan jeruk nipis secukupnya untuk menghilangkau aroma amis. Setelah ditambahkan garam, bawang putih bubuk, dan lada bubuk, diamkan selama beberapa menit agar bumbu meresap pada ikan pindang.

Kemudian siapkan tepung bumbu kering dalam wadah. Ikan yang sudah diberi bumbu tadi kemudian dilumuri dengan tepung kering ini hingga merata. Selanjutnya siapkan wajan dan tuangkan minyak goreng. Setelah panas, masukkan ikan pindang tepung tadi satu per satu. Goreng dengan api kecil agar pindang tepung goreng bisa kering dan terasa renyah.

Agar semakin nikmat saat disajikan sebagai menu makan sahur, kita bisa menyiapkan sambal kecap yang diberi irisan cabe rawit, bawang merah, dan bawang putih. Sambal kecap ini nanti bisa dijadikan sambal colek saat makan. Dijamin kenikmatan pindang goreng tepung ini akan menjadi lebih maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun