Anak-anak itu unik. Masih dalam proses menjadi apa. Maka perlu tangan bijak dalam membangunnya. Terapkan pola asah.asih dan asuh yang cukup bagi anak.
Harapan kedepannya agar bisa terampil sesuai dengan karakter mulai.
Membesarkan fisik cukuplah dengan makan. Soal ini bisa dilihat. Lain halnya dengan psikis. Perlunya uluran kepedulian dengan penuh kasih.
Mengasuh anak tak lepas dari media yang digunakan. Termasuk dalam Menggunakan fasilitas yang ada di rumah. Dengan sarana dan prasarana nya. Syukurlah bila orang tua yang berada.Â
Hak istimewa anak juga dapat membuat jadi manja. Karena orang tua kawatir bila anaknya terlantar.
Agar tahu masih ada saudara yang tak seberuntung dirinya. Sekali- kali ikut tukar nasib. Ada program sekolah mirio tukar nasib selama sebulan. Dari kegiatan ini nanti anak  akan dapat merasakan sebagai sosok yang diikuti.
Misalnya ikut pada  keluarga petani maka ia akan hidup layaknya seorang  petani. Di lahan sawah atau ladang. Juga turun ke sawah.Â
Demikian juga bila ikut seorang pedagang maka juga akan  demikian. Diajari aktivitas yang dilakukan. Dan juga bisa menjalin kerjasama nantinya.
Masih tampak jarang kala diikutkan pada bos. Padahal juga baik. Karena bisa belajar padanya. Bagaimana menjadi sosok yang baik. Yang jadi masalah si bos mau gak bila diikuti. Ini masalahnya.
Seperti di sekolah tertentu atau di pondok pesantren ada program semacam tukar nasib. Anak-anak belajar dan hidup di keluarga yang ada.Â
Dan juga langsung terjun di lingkungan mereka membantu program kerja. Misal posyandu ataupun karang taruna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H