***
Lebaran baginya memang harus meriah biarpun dalam keadaan ini. Tak mau diusik oleh apapun tampaknya. Dan belum bisa menerima dengan total. Masih ada embel-embel beli barang baru. Entah HP ataupun sarana untuk kesenangan anak-amnak itu.
"Jangan begitu!"
Ingatlah banyak saudara kita yang belum bisa beli barang baru. Dan masih bertahan hidup dengan kekurangan pangan. Karena ekonominya yang hancur.
Bahkan malah minta kiriman dari desa. Seperti Lik Mi yang mengirimi anaknya di Jakarta dengan tiga paketan makanan. Sungguh uniknya.
Aku ketemu sendiri saat di Kantor Pos. beratnya ada yang 3-an  KG. dikirim ke Bogor juga. Berarti sama kiriman kepadaku bersimpangan di jalan.
***
Lebaran banyak paketan ke kota. Lain tahun lalu. Mereka yang di kota minta supali asupan bahan pangan dan peralatan untuk hidupnya.
Ternyata dengan pasang surutnya keadaan tak ada yang tahu. Bagi orang tua sampai segitu memikirkan anaknya. Bagi anak-anak belum sampai. Makanya hanya mikir ada dan hanya ada. Prosesnya masih belum mau mengetahui.
"Pak minta makan,Mi!" tahunya langsung jadi mi.
Tak membayangkan prososnya mi  itu bisa sampai di tas meja. "Kita punya medan yang beda!" ada yang beranggapan demikian untuk menguatkan pendapatnya.