Konsumsi gula berlebihan juga dikenal sebagai penyebab peradangan kronis dalam tubuh, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan berbagai penyakit kronis lainnya. Gula juga dapat mempengaruhi suasana hati dan kesehatan mental, sering kali menyebabkan kecemasan, depresi, dan perubahan suasana hati yang ekstrem.
Mengapa Lebih Baik Mengandalkan Protein daripada Karbohidrat?
Saat Anda mengganti karbohidrat dan gula dengan protein dalam pola makan, Anda memberikan tubuh Anda bahan bakar yang lebih stabil dan menyehatkan. Protein mendukung regenerasi sel, fungsi kekebalan tubuh, dan pertumbuhan otot. Dengan pola makan tinggi protein, Anda juga akan menghindari lonjakan dan penurunan energi yang drastis, sekaligus menjaga kadar gula darah yang lebih stabil.
Diet tinggi protein telah terbukti mendukung penurunan berat badan, mempertahankan massa otot, dan meningkatkan metabolisme. Ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan penyakit jantung. Selain itu, mengonsumsi lebih banyak protein dalam jangka panjang dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang dan menjaga kepadatan otot, yang sangat penting seiring bertambahnya usia.
Jika Anda merasa lemas dan kurang tenaga setelah beberapa hari mengurangi karbohidrat dan gula, ketahuilah bahwa ini adalah fase adaptasi yang wajar. Tubuh Anda sedang belajar untuk menggunakan protein dan lemak sebagai sumber energi utama, dan meskipun awalnya mungkin sulit, manfaat jangka panjangnya jauh lebih besar. Dengan konsistensi dan kesabaran, tubuh akan lebih efisien memanfaatkan protein, memberikan energi yang stabil, dan mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Salam sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H