Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ledakan "Binge Eating": Akibat yang Tak Terhindarkan

19 Oktober 2024   12:50 Diperbarui: 20 Oktober 2024   15:34 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic: Freepik/Wayhomestudio 

Rasa bersalah ini kemudian membuat kita mencoba diet lebih keras, menahan makan lebih ketat, yang pada akhirnya memicu ledakan berikutnya. Ini adalah lingkaran setan yang sulit untuk dihentikan kecuali kita mengubah cara kita memandang makan dan diet.

Dampak Fisik: Tubuh Menolak Diet Ketat

Selain dampak psikologis, diet yang memaksa menahan makan juga memiliki dampak fisik yang signifikan. Tubuh kita terbiasa dengan jenis makanan tertentu dan asupan kalori yang konsisten. Ketika kita membatasi makanan secara tiba-tiba atau secara ketat menghindari jenis makanan tertentu, tubuh kita bisa bereaksi negatif.

Misalnya, setelah lama tidak mengonsumsi karbohidrat karena menjalani diet keto, tubuh bisa merespons secara negatif ketika kita kembali makan nasi atau roti. Sistem pencernaan tidak lagi terbiasa dengan makanan tersebut, dan ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman hingga gangguan pencernaan.

Kondisi ini sering kali terjadi pada orang yang menjalani diet ketat, di mana makanan yang biasa mereka hindari dianggap sebagai "musuh" oleh tubuh ketika akhirnya dikonsumsi kembali.

Selain itu, diet yang membatasi makanan juga sering menyebabkan perlambatan metabolisme. Ketika kita menahan makan atau mengurangi asupan kalori secara drastis, tubuh merespons dengan menurunkan laju metabolisme.

Ini berarti, dalam jangka panjang, kita sebenarnya bisa mengalami kesulitan menurunkan berat badan, karena tubuh menjadi lebih efisien dalam menyimpan energi.

Pola Makan yang Memaksakan Tidak Cocok untuk Semua Orang

Pengalaman saya dengan berbagai diet membuat saya menyadari bahwa tidak semua pola makan cocok untuk setiap orang. Apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak efektif, atau bahkan merugikan, bagi orang lain.

Diet yang memaksa kita untuk menahan makan atau membatasi jenis makanan tertentu bisa bekerja untuk sebagian orang, tetapi bagi saya, pola tersebut hanya menciptakan konflik internal dan berujung pada perilaku makan yang tidak sehat.

Ini bukan tentang baik atau buruknya suatu diet, melainkan tentang menemukan pola makan yang selaras dengan tubuh dan kebutuhan kita sendiri. Setiap orang memiliki respons yang berbeda terhadap makanan dan diet, dan penting untuk mendengarkan sinyal dari tubuh kita.

Memilih Jalan Mindful Eating: Makan dengan Kesadaran Penuh

Setelah melalui banyak pengalaman dengan diet ketat, saya sekarang memilih untuk mengikuti prinsip mindful eating. Ini adalah pola makan yang mengutamakan kesadaran penuh terhadap apa yang kita makan.

Dengan mindful eating, kita makan kapan saja kita merasa lapar dan berhenti ketika kenyang. Tidak ada aturan ketat tentang apa yang boleh atau tidak boleh dimakan, hanya kesadaran penuh terhadap kebutuhan tubuh kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun