-... satu kata yang terucap setelah menutup halaman terakhir novel karya terbaru Bapak Agung Webe. Novel ini menawarkan perspektif yang belum pernah terpikirkan sebelumnya tentang sisi lain dari kehidupan dan kematian. Sesuai dengan judulnya, menggambarkan konsep Alfa-Omega, sebuah siklus kehidupan yang tak berawal dan tak berakhir.
Dalam novel ini, pembaca diajak masuk ke dalam alur yang berputar dan saling terhubung, memicu kita untuk terus bertanya: "Dimanakah awalnya?" Yang membuat novel ini unik adalah tokoh utamanya, Jena, yang menjalani berbagai peran dan menghadirkan beragam pembelajaran. Setiap peran memberikan pesan kehidupan yang disampaikan melalui balutan sains, mistik, filsafat, dan realitas.
Ini bukan sekadar cerita, melainkan sebuah perjalanan mendalam yang memaksa kita untuk merenungkan makna hidup. Pertanyaan sederhana namun mendalam seperti, "Apa yang kamu cari?" dan "Apakah kamu sudah menemukan apa yang paling kamu cari dalam hidup?" muncul dalam dialog-dialog novel ini. Pertanyaan-pertanyaan ini menggugah pembaca untuk merenung, mempertanyakan, dan mencari jawabannya sendiri.
Sering kali, kita tersentak dengan kesadaran baru. Apakah kita juga terjebak dalam string realitas seperti Niko Ardana? Apakah kita sekadar menjalani hidup tanpa benar-benar memahami makna di balik setiap kejadian? bukanlah bacaan ringan. Novel ini sarat dengan pembelajaran dan perenungan, terutama dalam memandang konsep Tuhan dan cara kerja alam semesta.
Dengan gaya penceritaan yang unik dan alur yang berputar saling terhubung, novel ini mampu membuat kita keluar dari pemikiran biasa dan melompat ke dalam pemahaman yang lebih mendalam. Jadi, siap-siaplah untuk meletakkan apa yang sudah Anda ketahui. adalah sebuah perjalanan yang menantang, menggugah, dan menginspirasi. Bagi yang siap menghadapi tantangan ini, novel adalah pilihan yang tepat.
Selamat membaca dan menjelajah dimensi baru! Terima kasih banyak kepada Bapak Agung Webe atas kesempatan untuk menjadi pembaca awal novel keren ini. Selamat atas novel terbarunya.
Dian Saras
Novel 'LOOP' ini menghadirkan perbincangan mendalam mengenai konsep-konsep spiritualitas dan sains. "Bahwa 'takdir' mungkin tidak ditulis oleh tangan ilahi di langit, tetapi lebih sebagai akumulasi keputusan dan peristiwa yang telah terjadi sepanjang sejarah manusia, tercatat dalam DNA kita," ujar Prof. Yasir Al-Khwarizmi.
Penulis berhasil menggabungkan elemen-elemen agama dengan pengetahuan ilmiah modern dalam konsep 'Lauh Mahfuz' dan genom, menciptakan perspektif baru tentang takdir dan Tuhan. Di sini kita diajak untuk merenungkan kembali arti dari keberadaan Tuhan.
"Jika Tuhan ada di semua tempat, bagaimana kita bisa begitu yakin bahwa satu jalan adalah jalan yang benar?" -- Jena.