Observasi harus didokumentasikan dengan jelas, mendetail, dan tanpa prasangka sebelum penafsiran dimulai. Ini membantu memastikan bahwa proses interpretasi didasarkan pada data yang dapat diverifikasi, bukan pada praduga atau harapan.
Dalam dunia di mana informasi tersedia secara luas dan bervariasi, kemampuan untuk membedakan antara observasi yang sah dan interpretasi yang dipengaruhi oleh apophenia menjadi semakin penting.Â
Memahami dan menerapkan kriteria ilmiah dan kritis dalam evaluasi informasi tidak hanya memajukan pengetahuan tetapi juga membantu individu membuat keputusan yang lebih informasi dan rasional dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Observasi yang teliti dan evaluasi yang skeptis adalah kunci untuk membedakan antara realitas dan pola ilusi.Â
Salam!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H