Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sering Melihat Angka Kembar 11:11? Awas, Hati-hati!

7 Mei 2024   08:30 Diperbarui: 8 Mei 2024   14:08 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contohnya, kepercayaan populer bahwa melihat 11:11 pada jam digital adalah momen yang tepat untuk membuat keinginan atau bahwa ini adalah pertanda dari kehadiran malaikat atau kebangkitan spiritual.

Analisis Psikologis

Dari sudut pandang psikologis, ketertarikan pada angka kembar dan pengaitannya dengan peristiwa kehidupan bisa dijelaskan sebagai usaha untuk memberi struktur pada keberadaan kita. 

Manusia cenderung merasa lebih nyaman dengan prediksi dan keteraturan dibandingkan dengan ketidakpastian dan keacakan. 

Dengan mengaitkan momen melihat angka kembar dengan konsep-konsep seperti 'nasib' atau 'takdir,' seseorang mungkin merasa memiliki lebih banyak kontrol atau pengertian tentang kehidupan mereka.

Apophenia sebagai Mekanisme Koping

Apophenia juga dapat diinterpretasikan sebagai mekanisme koping; dalam menghadapi dunia yang kompleks dan sering kali tak terduga, manusia mencari pola sebagai cara untuk membuat prediksi tentang apa yang mungkin terjadi selanjutnya. 

Melihat angka kembar dan memberikan interpretasi spiritual atau mistis pada mereka bisa memberikan kenyamanan psikologis, memberikan rasa order dan prediktabilitas.

Implikasi Sosial dan Budaya

Pada level sosial dan budaya, fenomena apophenia, khususnya dalam konteks angka kembar, menunjukkan bagaimana kebudayaan dan lingkungan sosial mempengaruhi interpretasi kita tentang kejadian acak. 

Kebudayaan yang menekankan spiritualitas atau mistisisme mungkin lebih mendorong interpretasi semacam ini, sementara kebudayaan yang lebih empiris dan materialistik mungkin melihatnya sebagai kebetulan semata.

Memahami Observasi Sah dan Interpretasi Apophenia

Dalam mencoba memahami fenomena di sekitar kita, sering kali ada garis tipis antara observasi yang sah dan interpretasi yang dipengaruhi oleh apophenia---kecenderungan untuk melihat pola atau makna dalam informasi yang acak. 

Membedakan antara keduanya tidak hanya penting untuk ilmu pengetahuan dan penelitian tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama ketika mengambil keputusan berdasarkan pengamatan tersebut.

Salah satu langkah paling penting dalam membedakan antara observasi yang sah dan interpretasi yang dipengaruhi oleh apophenia adalah memisahkan fakta yang objektif dari interpretasi subjektif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun