PT Gunbuster Nickel Industry adalah perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2019 dan telah menjadi salah satu pemain kunci dalam industri smelter nikel di Indonesia. Dengan fokus pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang, PT GNI tidak hanya berinvestasi dalam bisnis, tetapi juga dalam pembangunan yang berkelanjutan di sekitar wilayahnya.Â
Mereka membuka kesempatan bagi stakeholder dan komunitas di lingkungan kawasan untuk terus berkembang bersama.
Dengan memperhatikan dan memastikan pertumbuhan bisnis ke depan, bahwa pergerakan industri nikel terlihat maju dengan pesatnya, maka keselamatan di tempat kerja harus terintegrasi dengan budaya di tempat kerja. Ini adalah langkah penting menuju kesuksesan jangka panjang yang berkelanjutan.Â
Adanya pertukaran budaya yang kuat antara tenaga kerja Indonesia dan asing , diharapkan akan terjalin harmoni dan kerja sama yang lebih baik di Kawasan Industri PT GNI.
PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) memastikan keselamatan kerja dengan mengikuti prosedur keamanan kerja yang ketat sesuai dengan standar industri. Setiap karyawan diwajibkan untuk mematuhi peraturan keamanan yang telah ditetapkan. Proses pelatihan dan pengenalan lingkungan kerja yang aman juga menjadi prioritas untuk meminimalkan risiko kecelakaan.
Secara rutin, PT GNI melaksanakan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Penyelamatan dan Penanganan Kecelakaan Kerja dengan menggandeng Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Palu, serta sertifikasi-sertifikasi yang berhubungan dengan keselamatan kerja.
Pentingnya budaya keselamatan tidak hanya tercermin dalam peraturan dan prosedur keamanan kerja, tetapi juga dalam etos kerja yang ditanamkan dalam budaya perusahaan. Karyawan diberdayakan untuk melaporkan masalah keselamatan, mengambil tindakan pencegahan, dan memastikan bahwa rekan kerja mereka juga bekerja dengan aman. Ini adalah salah satu contoh bagaimana pertukaran budaya dapat mempengaruhi keselamatan kerja yang lebih baik.Â
Harmoni dalam Keberagaman Budaya
Pertukaran budaya antara tenaga kerja asing dan tenaga kerja Indonesia tidak hanya berhenti di tempat kerja. Kegiatan-kegiatan di luar jam kerja seperti festival budaya, jamuan kuliner, dan pertemuan budaya lainnya juga menjadi jalan bagi karyawan untuk lebih memahami budaya satu sama lain.Â
Dalam proses ini, terjalin persahabatan dan toleransi yang lebih baik.