Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apakah Agama Baha'i Sesat?

28 Juli 2021   16:47 Diperbarui: 28 Juli 2021   16:51 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri agama Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas di sebuah video yang diunggah pada 26 Maret 2021, mengucapkan selamat hari raya Naw-Ruz 178 EB yang dianut oleh masyarakat Agama Baha'i.  

Video tersebut diungah oleh akun youtube Baha'i Indonesia: 


Saya sendiri sebenarnya tidak mempermasalahkan video ucapan tersebut karena saya tahu agama Baha'i sudah lama dan tidak kaget dengan keberadaan agama tersebut. Yang menjadikan saya tergerak menulis artikel pendek ini adalah karena banyak posting share di group whatsapp yang mempertanyakan keabsahan agama Baha'i. Terlebih lagi banyak yang kemudian mengecam menteri agama karena menganggap agama Baha'i adalah agama sesat yang dikira sempalan dari agama Islam.

Benarkah agama Baha'i merupakan sempalan atau sekte dari agama Islam?

Tahun 2014 lalu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (saat itu) menjelaskan eksistensi dari agama Baha'i di Indonesia. Baha'i merupakan agama yang berdiri sendiri dan bukan sempalan atau sekte dari Islam maupun aliran sesat. Berdasar UU 1/PNPS/1965 dinyatakan agama Baha'i merupakan agama di luar Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha, dan Khonghucu yg mendapat jaminan dari negara dan dibiarkan adanya sepanjang tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan. Umat Baha'i sebagai warga negara Indonesia berhak mendapat pelayanan kependudukan, hukum, dan lain-lainnya dari Pemerintah.

Mungkin karena ketidaktahuan sebagian kalangan dan juga kebencian terhadap pemerintah, maka kecaman terhadap menteri agama yang mengucapkan ucapan hari raya agama Baha'i ini menjadi alat untuk  menegaskan bahwa pemerintah membiarkan sekte sesat agama Islam.

Ya, karena asal agama ini berasal dari Iran dan diperkenalkan pada pertengahan abad 18 oleh Mrz usayn-`Al, yang dikenal sebagai Bah Allh, yang dalam bahasa Arab berarti "Kemuliaan Tuhan".

Saya kutip beberapa dari web bahai.id:

Bah'u'llh, Yang bernama Mrz Husyn Ali, dilahirkan pada tahun 1817 di Teheran, ibu kota Iran. Ayahnya, Mrz Buzurg, adalah seorang bangsawan terkemuka yang memiliki kedudukan tinggi di istana Raja Persia.

Bah'u'llh, pada umur 22 tahun, seharusnya mengatikan posisi ayah-Nya sebagai pejabat pemerintah, sebagaimana lazimnya pada saat itu. Beliau menolak jabatan itu, dan memilih untuk tetap hidup sebagai warga biasa. Dia tidak tertarik pada gelar dan pangkat di dunia ini. Keinginannya adalah membela kaum miskin dan melindungi orang-orang yang tidak mampu. Hari demi hari, banyak orang-orang yang memerlukan pertolongan. Dari pagi hingga malam, tidak hentinya para tamu datang mengunjungi-Nya. Karena inilah Beliau menerima gelar "Ayah dari para fakir miskin".

Pada April 1863 sebelum berangkat dari Baghdad, Bah'u'llh mengumpulkan sahabat-sahabat-nya selama dua belas hari di sebuh taman berana Ridwan di tepi Sungai Tigris. Di sinilah, dengan tendanya dipasang sepanjang jalur yang dihiasi dengan mawar, Bah'u'llh mengumumkan secara terbuka untuk pertama kalinya bahwa Dia adalah Utusan Tuhan yang dijanjikan untuk zaman ini. Pada saat ini suatu era baru dalam sejarah umat manusia dimulai. Semuanya akan berubah. Besarnya transformasi yang diminta oleh Bah'u'llh diisyaratkan dalam beberapa Firman-Nya mengenai hari-hari ini.

Jadi menurut situs bahai.id tersebut, pada April 1863 Bah'u'llh mengumumkan secara terbuka untuk pertama kalinya bahwa Dia adalah Utusan Tuhan yang dijanjikan untuk zaman ini.

Ada tiga pilar utama dalam agama Baha'i ini, yaitu;

Keesan Tuhan

Bah'u'llh mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan Yang Maha Agung, yakni Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengirim para Utusan Tuhan untuk membimbing manusia. Oleh karena itu, semua agama yang bersumber dari satu Tuhan ini, haruslah menunjukkan rasa saling menghormati, mencintai, dan niat baik antara satu dengan yang lain.

Kesatuan sumber surgawi dari semua agama

Tuhan bersifat tidak terbatas, tak terhingga dan Maha Kuasa. Hakikat Tuhan tidak dapat dipahami, dan manusia tidak bisa memahami realita Keilahian-Nya. Oleh karena itu, Tuhan telah memilih untuk membuat Diri-Nya dikenal manusia melalui para Utusan Tuhan, diantaranya Ibrahim, Musa, Krishna, Zoroaster, Budha, Isa, Muhammad, Sang Bb dan Bah'u'llh.

Kesatuan umat manusia.

Bah'u'llh menyatakan bahwa semua manusia adalah satu dan setara dihadapan Tuhan dan mereka harus diperlakukan dengan baik, harus saling menghargai dan menghormati. Bah'u'llh mengajarkan bahwa semua orang adalah anggota dari satu keluarga manusia yang tunggal, yang justru diperkaya karena kebhinekaannya.

Mungkin karena asal agama ini dari Iran sehingga banyak yang berpikir bahwa agama ini merupakan sempalan/sekte dari agama Islam. Namun kalau kita lihat dari situs bahai.id maka kita tidak menemukan satupun ajaran dari agama ini yang dapat dikatakan sebagai sempalan Islam. Atau bisa jadi karena pada pilar ajaran ke dua, ada kalimat: Tuhan telah memilih untuk membuat Diri-Nya dikenal manusia melalui para Utusan Tuhan, diantaranya Ibrahim, Musa, Krishna, Zoroaster, Budha, Isa, Muhammad, Sang Bb dan Bah'u'llh. Nah, umat Islam sangat mungkin tidak sepaham bahwa ada utusan lagi setelah Nabi Muhammad.

Namun adanya utusan Tuhan setelah Nabi Muhammad adalah sah bagi mereka yang tidak berkeyakinan Islam dan Islam tidak dapat memaksakan keyakainan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan terakhir Tuhan. Apalagi agama Baha'i ini tidak membawa Kitab Quran sebagai pedomannya, jadi sah-sah saja bagi agama ini meyakini bahwa Sang Bab dan Bah'u'llh adalah utusan Tuhan untuk jaman ini.

Saya sendiri malah sangat kagum dengan ajaran pilar pertama yang menuliskan; Hanya ada satu Tuhan Yang Maha Agung, yakni Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengirim para Utusan Tuhan untuk membimbing manusia. Oleh karena itu, semua agama yang bersumber dari satu Tuhan ini, haruslah menunjukkan rasa saling menghormati, mencintai, dan niat baik antara satu dengan yang lain.

Saya menegaskan Kembali bagian ini: Oleh karena itu, semua agama yang bersumber dari satu Tuhan ini, haruslah menunjukkan rasa saling menghormati, mencintai, dan niat baik antara satu dengan yang lain -- bagi saya ini sangat keren!

Agama Baha'i setahu saya tidak pernah mengecam agama lain sesat, karena ia mengakui bahwa semua agama bersumber dari satu Tuhan dan hendaknya saling menghormati dan mencintai. Namun sebaliknya, beberapa pemeluk agama lain yang tidak paham mengatakan bahwa agama Baha'i sesat dan bahkan mengecamnya. 

Nah, lalu apabila ada orang beragama lain dan menuduh atau mengecam agama Baha'i sebagai aliran sesat, apakah mungkin agama yang mengecam itu tidak bersumber dari satu Tuhan yang ada? Sedangkan apa yang menjadi pilar agama Baha'i  ini tentu kita pahami sebagai kebenaran universal, yaitu: Semua agama yang bersumber dari satu Tuhan ini, haruslah menunjukkan rasa saling menghormati, mencintai, dan niat baik antara satu dengan yang lain. 

Salam cinta dan bahagia, semoga kita semua senantiasa menunjukkan rasa saling menghormati, mencintai, dan niat baik antara satu dengan yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun