Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

"Lemuria" Hanya Sebuah Gagasan

13 Februari 2021   23:27 Diperbarui: 13 Februari 2021   23:41 4828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka yang yakin akan Surga akan bergerak ke depan untuk memenuhi syarat-syarat masuk Surga. Mereka yang yakin akan Lemuria juga akan bergerak ke depan untuk menjadi seperti Lemuria kembali.

Namun, Lemuria tetaplah hanya sebuah gagasan. Banyak yang sedang membuktikan realita dan keberadaan Lemuria. Dengan adanya pencarian bukti-bukti inilah, maka Lemuria belum menjadi realita dan baru sebatas hal yang ingin dibuktikan.

Apabila manusia berangan-angan kembali ke Surga dengan kehidupannya yang makmur, apa saja ada, semua bahagia, maka Helena Blavatsky , pada akhir abad ke-19, menempatkan Lemuria dalam sistem doktrin mistik-religiusnya sebagai bangsa yang maju secara kesadaran spiritual dengan teknologi sangat modern. Sehingga doktrin mistik religius ini dapat mengangkat harapan bagi orang-orang terpinggirkan untuk kembali maju dalam kehidupan, harapannya adalah dapat menjadi seperti Lemuria!

Teman saya, tidak lagi marah ketika saya katakan bahwa Surga dan Neraka secara fisik tidak ada. Namun dia MARAH ketika saya katakan bahwa Lemuria hanyalah gagasan dan tidak ada benuanya, bahkan yang dikatakan tenggelam itu tidak ada.

Dia sudah tidak fanatik dengan agama, namun berganti fanatik dengan Lemuria!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun