Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ketika Saya Terinfeksi Virus Covid-19

12 November 2020   22:41 Diperbarui: 13 November 2020   05:11 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dokumen pribadi | Agung webe

Kematian? Saat itu saya tidak berpikir ke arah sana, karena saya menyadari 'kematian itu apa' dan 'bagaimana prosesnya' - saya akan ceritakan ini lain kali.

Pada tanggal 30 Okt saya mendapat kabar seorang teman saya (dulu rekan kerja di perusahaan yang sama) meninggal karena Covid 19 - Teman saya ini mempunyai 'Comorbid' diabetes. Ya, bayangkan saja, saya yang tidak punya gula darah saja, gula darah saya bisa melonjak menjadi 250!

Bagaimana dengan mereka yang punya gula darah dan ter-amplify menjadi semakin kuat? Bagaimana dengan penyakit lain seperti, jantung, ginjal atau paru itu sendiri yang tiba-tiba ter-amplify menjadi beberapa puluh kali lipat dengan tiba-tiba?

Saya menikmati fase-fase kritis tersebut (dokter menjelaskan hari ke 8-12). Salah satu yang saya nikmati adalah tarikan nafas saya hanya menjadi 1/3 dari biasanya. Jadi apabila saya tarik nafas panjang, pada 1/3 nafas dada saya sudah sakit dan harus berhenti.

Untuk berjalan dari tempat tidur ke kamar mandi, setiap lima langkah saya harus berhenti karena 'ngos-ngosan!' - Nakes menawarkan memakai kursi roda, namun hanya saya pakai sekali karena saya menyadari bahwa hanya saya sendirilah yang dapat mengembalikan irama nafas saya. Jadi saya mengatur nafas dan melatihnya agar saya tidak ngos-ngosan berjalan ke kamar mandi.

Saya melewati fase kritis tersebut dengan sangat 'nikmat' dan pada tanggal 31 Okt saya tes swab kembali. Hasilnya baru keluar pada tanggal 2 November dan negatif. Pada tanggal 2 itu juga dilakukan tes swab kembali, karena harus dua kali negatif. Hasil tes swab pada tanggal 2 juga negatif.

Hasil tes sudah negatif, kata dokter, namun karena cek 'crv' darah masih menandakan infeksi yang tinggi dan tekanan darah serta gula darah juga masih tinggi, dokter mengatakan 'stay' opname dulu beberapa hari untuk mengatasi sebab-sebab tersebut, walaupun covidnya sudah negatif.

Tanggal 4 November, tekanan darah saya sudah kembali normal dan gula darah sudah turun menjadi 142. Semua gejala yang saya rasakan sebelumnya seperti panas tinggi, diare, muntah, 'tulang remuk' dan nafas ngos-ngosan juga sudah hilang. Hanya indera pengecapan saya yang masih pahit dengan semua makanan.

Dokter mengatakan saya boleh pulang dengan tetap 'recovery' dan memperhatikan perubahan-perubahan gejala dengan tidak beraktivitas yang berat dalam beberapa minggu.

Itulah pengalaman terinfeksinya virus covid 19 atas diri saya. Dengan kondisi yang saya alami, tentu akan sangat sulit melewatinya di rumah tanpa pengawasan rutin dari sisi medis. Apalagi ada beberapa penyakit yang tiba-tiba muncul! Apakah virus covid 19 ini ada? Apakah ini semua hanya konspirasi?

Namun masih ada teman saya yang bilang, "Ah, itu hanya demam biasa. Buktinya kamu sembuh." Saya tidak akan menyalahkan pandangan seperti ini, karena bagaimanapun juga mereka tidak merasakan hal ini dan saya tidak berharap teman-teman saya merasakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun