Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku tema-tema pengembangan potensi diri

Buku baru saya: GOD | Novel baru saya: DEWA RUCI | Menulis bagi saya merupakan perjalanan mengukir sejarah yang akan diwariskan tanpa pernah punah. Profil lengkap saya di http://ruangdiri.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Ketika Saya Terinfeksi Virus Covid-19

12 November 2020   22:41 Diperbarui: 13 November 2020   05:11 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 25, anak sulung saya memaksa untuk kembali ke rumah sakit karena melihat kondisi saya dan istri makin memburuk, makin lemah.

Tanggal 25 tersebut saya kembali ke Rumah Sakit. Melihat riwayat sakit yang tidak kunjung mereda, maka dilakukan rapid tes. Hasilnya 'NON REAKTIF'! Namun dokter curiga dan melakukan rontgen malam itu juga. Karena hasil rontgen memperlihatkan ada bercak-bercak putih di paru-paru saya, maka tindak lanjut saat itu adalah Swab Tes!

Untuk menunggu Swab Tes, kami harus dirawat dengan prosedur Sucpect Covid (karena belum ada hasil swab jadi ditetapkan sebagai suspect) - Dokter menjelaskan tiga hal yang harus disetujui dengan menyerahkan Kartu Keluarga dan tanda tangan di atas materai. Persetujuan ke tiga (satu dan dua prosedur pembayaran) yaitu apabila selama dirawat meninggal dunia maka pemakaman akan dilakukan sesuai prosedur covid 19!

Duarrr! Dimakamkan dengan prosedur covid artinya langsung dari rumah sakit tanpa ada keluarga yang menyertai. Ooh baru saya paham polemik yang selama ini terjadi, di mana ada keluarga yang ngotot ingin mengambil jenazah keluarganya, padahal pada saat awal memang sudah harus menyetujui prosedur tersebut.

Sama dengan tuntuan keluarga yang keluarganya meninggal dan dimakamkan dengan prosedur covid, namun ternyata setelah tes swab hasilnya negatif. Karena ia meninggal pada saat dirawat sebagai suspect saat sedang menunggu hasil swab. Karena keluarganya sudah menyetujui dari awal prosedur tersebut (tanda tangan di atas materai), maka tentu saja pemakaman tetap dengan prosedur covid.

Tanggal 26 hasil swab keluar dan saya positif Covid 19. Tes swab diulang pada tanggal 27 dan hasilnya saya tetap positif Covid 19.

Panas tinggi, demam, muntah, diare dan 'tulang remuk' masih saya rasakan selama di rumah sakit. Dan yang menyebabkan saya kaget adalah pertanyaan dokter: "Bapak punya tekanan darah tinggi dan gula darah sebelumnya?"

Saya jawab tidak, karena setiap tahun saya medical check up dan tekanan darah serta gula darah normal.

Tekanan darah bapak tinggi, 150-110 dan gula darah juga tinggi 250! Kami akan pantau ini secara serius.

What? Mengapa tekanan darah saya dan gula darah tiba-tiba menjadi tidak seimbang seperti ini?

Tanggal 28 sampai tanggal 31 Okt merupakan masa kritis yang saya alami. Muntah menjadi sangat sering dan saturasi oksigen darah saya menurun yang menyebabkan saya harus menggunakan oksigen selama beberapa hari. Semua makanan yang saya makan rasanya pahit (saya kehilangan indera pengecapan).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun