Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meditasi Tidak Akan Dapat Mengusir Virus Covid-19

7 April 2020   04:40 Diperbarui: 7 April 2020   21:55 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pic dari lifestyle.kompas.com

Anda boleh setuju dan boleh tidak dengan tulisan ini. Saya menuliskan ini bukan karena saya tidak setuju dengan meditasi masal yang punya tujuan untuk mengubah keadaan (apapun itu). Saya setuju karena hal itu adalah tindakan baik, setidaknya mengarahkan individu kepada 'diam' untuk tetap "stay at home" - Untuk tujuan mengubah keadaan di luar, yaitu dunia atau mengusir dan menghilangkan sebuah wabah, saya mempunyai pandangan berbeda. 

Saya mulai dengan kalimat ini: "Meditasi tidak dapat digunakan untuk melenyapkan virus Corona di muka bumi." 

Anda yang fanatik meditasi dan tidak setuju dengan paragraf di atas pasti akan menutup tulisan ini. Sebentar, saya lanjutkan dulu .... 

Saya tidak membicarakan tentang level energi bumi atau resonansi bumi yang diklaim dapat dinaikkan dengan meditasi bersama. Bagi saya, itu terlalu 'abstrak' dan sebagian hanya digunakan sebagai pembenaran tanpa ada efek action apapun terhadap lingkungan bumi ini. 

Artinya, kalau manusia mengharapkan lingkungan berubah atau wabah menyingkir hanya dengan level energi bumi dan resonansi bumi yang berubah, seharusnya hal itu terjadi tidak dalam waktu yang lama. Harapan untuk mengubah keadaan dengan tujuan menaikkan level energi bumi dan resonansi bumi (saya juga bingung, level yang mana dan resonansi yang mana) adalah seperti mimpi di siang bolong. 

Mereka yang bermeditasi dan mengharapkan keajaiban dari naiknya energi yang nantinya dapat menyelesaikan permasalahan lingkungan yang mengalami pandemi wabah, adalah sama dengan kaum beragama yang hanya menyerahkan urusan penyelesaian lingkungan kepada Tuhan.

Hal ini juga sama dengan keyakinan bahwa sebuah wabah dapat disingkirkan dengan suara-suara atau lantunan doa tertentu tanpa diri manusia itu sendiri melakukan apa-apa. 

Intinya, permasalahan apapun tidak akan dapat diselesaikan hanya dengan meditasi, berdoa, mengucap japa mantra dan kita tetap dengan perilaku yang sama dari sebelumnya. 

Meditasi adalah hal baik. Sama dengan berdoa kepada Tuhan, dan mengucap japa mantra. Namun jangan mengharap lingkungan berubah apabila kita tidak memulai perubahan dalam diri kita. Jangan berharap bahwa meditasi akan menghasilkan sebuah energi yang akan menyapu bersih semua kekotoran dan wabah di dunia. 

Lalu bagaimana agar meditasi dapat bekerja untuk mengubah lingkungan, termasuk melenyapkan wabah penyakit? 

Pertama, marilah kita menyadari bahwa meditasi merupakan salah satu cara untuk berjalan ke dalam diri dan melahirkan kesadaran diri yang nantinya menyebabkan perubahan-perubahan diri sendiri. 

Artinya, apabila ada 1000 orang melakukan meditasi masal untuk mengusir wabah virus dan setelah itu kesadaran dirinya tidak berubah, yaitu masih mengotori lingkungan, tetap berkelompok di tempat umum, keluar rumah tidak memakai masker, tidak cuci tangan memakai sabun dan tidak menjaga kebersihan diri, ya sama saja.

1000 orang mengharapkan perubahan lingkungan tanpa dirinya yang mulai berubah terlebih dulu, adalah sama dengan orang yang tidak berubah namun selalu berdoa kepada Tuhan agar lingkungannya diubah oleh Tuhan. 

Anda boleh saja bermeditasi, namun mari kita bertanya kepada diri masing-masing; sudahkah aku berubah menjadi lebih sadar tentang kebersihan diri dan lingkungan? Sudahkan aku menjadi lebih sadar untuk memutus mata rantai penyebaran virus? 

Ini yang saya maksud dengan kalimat pertama di atas: "Meditasi tidak dapat digunakan untuk melenyapkan virus Corona di muka bumi."

Namun, "Sikap hidup Meditatif anda yang dapat melenyapkan virus Corona di muka bumi." 

Ya, bukan meditasinya, bukan energi buminya, bukan resonansi buminya yang harus anda tingkatkan. Yang harus kita sadari adalah Meditasi akan melahirkan sikap hidup Meditatif. 

Sikap hidup meditatif di tengah pandemi corona ini adalah hidup bersih, jaga kesehatan, biasakan cuci tangan pakai sabun, memakai masker di luar rumah, social distancing dan tetap di rumah. 

Tanpa lahirnya sikap Meditatif, maka Meditasi tidak ada gunanya. Bahkan hanya menjadi 'euforia' semata bahwa sudah melakukan meditasi masal dan pastinya energi meditasi akan melenyapkan wabah dari muka bumi. 

Silakan lakukan meditasi (masal juga boleh), namun tidak perlu membawa-bawa energi dan resonansi bumi. Kalau pun energi dan resonansi bumi naik, tapi sikap hidup kita tetap mencemari lingkungan dan merusaknya, ya sama saja. Bumi tetap saja rusak. 

 Lakukan meditasi sebagai salah satu cara untuk berjalan ke dalam diri yang nantinya melahirkan sikap meditatif atau kesadaran terhadap hidup itu sendiri. Setelah anda bermeditasi, maka tularkan sikap hidup bersih dan kebersihan lingkungan kepada orang lain serta membantu mereka yang membutuhkan. 

Jangan sampai, meditasi masal yang dilakukan hanya bentuk pelarian dan bersandarnya manusia kepada energi yang diharapkan dapat membantu melenyapkan wabah. 

Kita dapat mengubah lingkungan menjadi lebih baik dan lebih sehat dengan memulainya dari diri kita sendiri. Kita berubah, lingkungan terdekat berubah, lalu lingkungan yang lebih luas lagi berubah. 

Anda sudah melakukan meditasi? Lalu perubahan apa dari diri sendiri yang akan anda tularkan sebagai bentuk kebaikan dan kebersamaan dalam menyehatkan lingkungan saat ini?

Salam Indonesia sehat bagi semua!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun