Mohon tunggu...
Agung Webe
Agung Webe Mohon Tunggu... Konsultan - wellness coach di Highland Wellness Resort

Makan dengan makanan yang kita olah sendiri dengan bumbu organik tanpa perasa dan bahan kimia, dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Pindah Agama Banyak Disalahkan?

13 Juli 2019   13:37 Diperbarui: 13 Juli 2019   13:49 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: https://fakta.news/

Pindah agama, adalah sesuatu yang biasa terjadi. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia saja, namun di seluruh bagian dunia. Dalam tulisan sebelumnya, saya pernah mengutip sebuah berita sebagai berikut:

"Menurut sebuah surat kabar, "Milliyet" (surat kabar harian berbahasa Turki utama yang diterbitkan di Istanbul, Turki) melaporkan bahwa 35,000 Muslim Turki berpindah ke Kristen pada 2008. Sebuah studi 2015 memperkirakan sekitar 4,500 pengikut Yesus berasal dari latar belakang Muslim di Turki, sebagian besar adalah orang Turki."

(Sumber)

Sementara itu, mereka yang pindah dari agama lain ke agama Islam juga mempunyai alasan yang beragam. Berikut kutipan dari Lembaga survei internasional Pew Research Center (PRC) menemukan perbandingan perpindahan ke agama Islam penduduk di Amerika Serikat:

"Sementara, mereka yang masuk Islam sebagian besar dulunya beragama Kristen. Sebanyak 53 persen dulunya penganut Protestan dan 20 persen Katolik. Sekitar 19 persen sebelumnya tidak beragama dan sisanya dari Ortodoks, Buddha, Yahudi dan lainnya. Alasan masuk Islam juga beragam. Sekitar seperempat mengatakan mereka yakin Islam adalah agama yang utama, 21 persen telah mempelajarinya sebelum pindah. Sekitar 10 persen ingin menjadi komunitas Muslim, 9 persen karena pernikahan, 9 persen karena ikut tokoh publik".

(Sumber)

Dari dua kutipan berita di atas, perpindahan agama merupakan hal yang biasa dan bersifat individu. Yang kemudian menjadi 'heboh' atau mungkin malah dihebohkan alias diangkat menjadi 'headline' utama karena yang bersangkutan adalah tokoh publik dan keluarganya. Berita-berita perpindahan agama tokoh publik yang diangkat, di dalamnya bermuatan politik atau paling tidak dapat digunakan sebagai 'amunisi' untuk tujuan-tujuan tertentu, termasuk tujuan memecah belah persatuan. Tokoh publik yang pindah agama, tentu akan mengecewakan para penggemar fanatik (walaupun tidak semua), dan kekecewaan itulah yang dieksploitasi. Seperti dilansir oleh salah satu lembaga survey di atas bahwa ada masyarakat yang ikut pindah agama karena mengikuti tokoh publik yang mereka sukai.

Apa salahnya pindah agama?

Tidak ada agama yang salah. Masing-masing agama boleh melakukan klaim bahwa agamanya yang paling benar. Sepanjang klaim tersebut hanya untuk komunitas agamanya saja dan bukan untuk menyalahkan agama lain atau bahkan untuk memusuhi agama lain, maka hal itu sah-sah saja. Semua agama benar, sepanjang dipilih tanpa paksaan dan diimplementasikan sebagai kebaikan-kebaikan yang bermanfaat bagi seluruh makhluk hidup.

7 Tipe Agama

Saya pernah menuliskan 7 Tipe Agama berdasarkan apa yang dilakukan manusianya. Jadi bisa jadi agama anda sama dengan orang lain, tetapi tipe yang anda jalani berbeda. 7 Tipe ini saya tuliskan kembali:

  1. Tipe agama FANATIK, yaitu yang menolak kebenaran dari agama dan keyakinan lainnya. Tipe agama ini hanya yakin bahwa hanya agamanya yang benar. Karena ia hanya yakin bahwa agamanya yang benar maka ia akan melakukan dakwah syiar untuk menarik orang-orang meyakini agamanya.
  2. Tipe agama KETAKUTAN, yaitu yang dibangun atas dasar ketakutan-ketakutan. Takut api neraka, takut adzab Tuhan, takut hukuman, takut hisab dan takut laknat Tuhan. Tipe ini akan banyak aturan-aturan tentang apa yang tidak boleh dilakukan. Keyword dalam tipe ini adalah 'Neraka'
  3. Tipe agama SERAKAH, yaitu yang dibangun atas harapan-harapan yang akan digapai. Ingin nikmat, ingin rejeki, ingin pahala. Tipe ini akan banyak aturan-aturan untuk melakukan sesuatu. Lakukan ini dan akan mendapat ini. Keyword dalam tipe ini adalah 'Surga'
  4. Tipe agama PERHITUNGAN, yaitu yang dibangun atas dasar apa yang akan saya peroleh. Otomatis tipe ini akan menjadi agama logis dan akan menjelaskan agama serta Tuhan dari sisi yang dapat dijelaskan oleh logika. Tipe ini akan banyak mencampur adukkan antara science dan agama, sehingga apabila agama dan Tuhan serta hukum-hukumnya masuk akal dan dapat dibuktikan maka ia akan mengikutinya.
  5. Tipe agama CINTA, yaitu yang dibangun bukan atas dasar logika, bukan atas dasar perhitungan. Di sini sudah tidak ada dasar fanatik, tidak ada dasar takut, tidak ada dasar serakah, tidak ada dasar perhitungan. Ia sudah beranjak dari 4 tipe sebelumnya. Namun agama dengan dasar cinta masih untuk dirinya sendiri.
  6. Tipe agama KESADARAN, yaitu yang dibangun atas dasar kesatuan antara semua yang terlihat. Di sini semua batas cinta runtuh karena dalam kesadaran cinta sudah berubah menjadi kasih sayang (compassion)
  7. Tipe agama JOY atau PERAYAAN, yaitu yang dibangun atas dasar perayaan-perayaan hidup anda.

Alasan Pindah Agama

Berdasar dari 7 tipe agama, maka kita juga dapat melihat alasan-alasan seseorang berpindah agama. Dan alasan ini hanya ada 5, karena ketika seseorang menjalani tipe enam dan tujuh, maka ia tak akan lagi pindah agama. Apapun agama yang ia anut, ia menjalani dengan kesadaran dan perayaan, tanpa lagi memikirkan keuntungan tipe 1 sampai 5.

5 Alasan pindah agama itu adalah:

1. Pindah Karena Fanatik

Keyakinan bahwa agama yang akan diikuti adalah paling benar dan agama yang ditinggalkan salah, merupakan pengaruh yang diberikan oleh fanatik lainnya. Mereka akan ikut menyalahkan dan memusuhi agama lain.

2. Pindah Karena Takut.

Ia tidak menemukan jawaban tentang bagaimana mengatasi ketakutannya dalam agama sebelumnya. Takut api neraka, takut hidup sengsara, takut adzab Tuhan, takut hukuman, takut hisab dan takut laknat Tuhan.

3. Pindah Karena Serakah.

Ia pindah agama karena harapan-harapan yang akan digapai dan agama sebelumnya tidak memenuhi harapannya ini. Yaitu Ingin tambah nikmat, ingin tambah rejeki, ingin tambah pahala, ingin hidup tambah melimpah, ingin tambah follower, ingin menjadi tenar, dll.

4. Pindah Karena Perhitungan.

Ia pindah agama karena di agama baru menemukan penjelasan-penjelasan logis, dapat dibuktikan, ilmiah dan ada hasilnya.

5. Pindah Karena Cinta.

Ia pindah karena mengikuti rasa cinta. Sudah tidak ada alasan benar salah, tidak ada alasan hukuman, harapan dan logika. Ia hanya mengikuti rasa cinta untuk dirinya sendiri. Perpindahan dalam tipe ini adalah karena mencintai pasangan dan ikut pindah agama.

Jadi selama banyak sekali masalah yang berkecamuk dalam diri manusia dari nomer satu sampai lima, maka pindah agama merupakan hal biasa yang umum terjadi. Silahkan pindah agama, apa salahnya? Siapa tahu setelah pindah agama seseorang akan menyadari bahwa untuk menyadari dan merayakan hidup, seseorang tidak perlu atribut agama apapun.

Salam damai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun