Minak terlanjur mendapat simpati masyarakat yang mengenalnya sebagai orang vulgar namun jujur. Sayang, masyarakat hanya tahu itu saja dan tidak tahu skenario awal mengapa Minak dapat duduk sebagai adipati Blambangan. Yang paling parah adalah Damar menggunakan isu agama yang diback-up oleh Front Pembela Majapahit, sehingga Minak yang kasar dan bukan berasal dari Mayoritas Blambangan dikenal sebagai orang yang tidak sama keyakinannya dengan masyarakat Blambangan umumnya.
Minak tersungkur! Ia kalah karena bertindak sendiri, sementara Majapahit adalah koloni. Bahkan saat Minak diadili, para Hakim yang mengadili mengambil keputusan sendiri dan tidak mengambil keputusan berdasar dari tuntutan JPU. Masyarakat Blambangan menangis saat mengetahui bahwa Minak harus mendekam di penjara. Mungkin butuh waktu agar masyarakat tahu sejarah konspirasi politik Majapahit sehingga ketika ia menaruh empati kepada Minak, maka empatinya adalah bagi pribadi Minak dan bukan bagi politik apapun juga.
Partai dari Tribhuwaba tidak menunggu lama karena memang itulah yang diinginkan, sementara si 'bos' lega karena tujuannya jangka panjang. Si bos membiarkan partai Tribhuwana bermain sendiri saat ini, yaitu anggaran APBD Blambangan tahun depan dapat masuk banyak sebagai suntikan Kerajaan.
Dari satu sisi, Minak Jinggo ada yang mengenal sebagai pahlawan Blambangan. Dari sisi lain ada yang tidak setuju Minak Jinggo sebagai pahlawan Blambangan karena memang bukan dari Blambangan melainkan dari Probolinggo.Â
Namun yang jelas, apabila Minak Jinggo akan meneruskan langkahnya untuk membersihkan Blambangan dan Majapahit dari aparat-aparat korup yang selalu mengeruk keuntungan dari kerajaan, maka Minak harus berpihak kepada masyarakat.Â
Minak harus berkata apa adanya dan membongkar konspirasi yang dia ketahui selama ini, bahkan ketika awalnya dia juga menerima bagian dari konspirasi tersebut. Toh ketika ia di meja pengadilan, 'si bos' dan partai Tribhuwana tidak membelanya sama sekali, padahal hukum Majapahit dipengaruhi oleh  Kerajaan, dan Kerajaan dipengaruhi oleh partai-partai kerajaan.
Jadi sangat jelas bahwa ternyata Minak dibunuh sendiri oleh keduanya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H