Rinai hujan membasahi bumi..
Bersama sepucuk surat elektronik..
Dan pesan di dalam barisan kata duka..
Sebelum kau matang...
Kembali pada seonggok daging..
Dalam roh dan jiwa yang terpisah
Pada keabadianmu..
BersamaNya.. Saat kau kembali padaMu..
Kau tembus guyuran hujan..
Tanda penghormatan duka...
Bersama iringan doa...
Di usia mudamu..
Saat darah putihmu..
Mengalahkan semua darah merahmu..
Dan kau harus.. Berhenti berjuang pada..
Raga mu yang semuda ini...
Gugurnya di pangkuan ibu pertiwi...
Setelah kau berjuang sekian lamanya..
Semoga kau damai di sana...
Tambahkan ketabahanmu Bu Anis teman ku..
Dia putramu pasti bersamanya..
Dalam harumnya mawar yang semerbak mewangi..
Di pusaranya isuk..
Dan derai hujan ini.. Mengiringi kepergian..
Yang abadi..