Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seonggok Daging

11 Oktober 2020   14:20 Diperbarui: 11 Oktober 2020   14:22 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tercium amis... 

Masih segar... 

Sebelum hancur terserang bakteri jahat yang menyayat sel  baiknya

Merusak hanya makan daging kegelapan hati.. 

Yang merasuki... Baunya... Yang anyir... 

Bukan seonggok daging... 

Menahan diri untuk memilih sayur hijau yang di baluri bumbu.. Kebaikan hati

Melunakkan kekerasan daging dalam kesombongan diri.. 

Memahitkannya dengan daun pepaya penderitaan dan kerjakeras yang bertanggung jawab.. 

Bebas miliki dan memilih sesuai kehendakNya.. 

Erat-erat dalam KuasaNya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun