Mohon tunggu...
Agung Christanto
Agung Christanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik untuk asa tunas muda dunia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berjuang dalam tulisan dengan hati nurani dan menginspirasi Bagi sesama...serta mengetuk relung-relung hati sesama.. 🙏

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Daging Itu...

11 Oktober 2020   10:32 Diperbarui: 11 Oktober 2020   10:40 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seonggok daging.. Selalu di depanku.. 

Tapi warna hijau membius ku.. 

Untuk memakannya... 

Seonggok daging ada di depanku... 

Menggiurkan.. 

Penuh dengan lumuran bumbu nafsu... 

Penuh dengan hiasan kenikmatan duniawi..

menggairahkan indahnya... 

Membangkitkan birahi untuk memakannya.. 

Menggiurkan ... Air liur ku menetes alami... 

Membasahi sekitar tubuhku.. 

kelezatannya bumbunya.. 

Saat ku tahan sejenak.. 

Bau hijaunya... Sayuran kebaikan.. 

Kepositifan diri yang bercahaya... 

Mendarah daging dalam tubuh ini.. 

Tubuh yang sementara di dunia.. Ini.. 

Jiwaku yang harus mengambil sari-sari kebaikan.. 

Meninggalkan gundugan dosa dan kedatangan diri.. 

Yang penuh dengan dopamine kenikmatan... 

Kecanduan... Harus ku kekang dengan roh KudusMu..di antara kedaginganku.. 

Menggiurkan terlumuri roh jahat.. 

Merekah saat jalan cahaya... Menyinari hati yang gelap... 

Termabukkan daging kemalasan diri.. Dan Bumbu-bumbunya lezat... Saat di santap... 

Biarkan raga ini.. Terdiam tuk tanggapi panggilanNya.. 

Hidup dalam RohMu yang suci.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun