Keheningan merebak..
Mimpi menari-nari dalam kelelapan di pulau kapas
Bertaburan harapan.. Di langit yang gelap..
Bintang malam mulai menusuk-nusuk keheninganmu..
Sepi berganti suara ayam yang berkokok..
Air mengalir gemericik..
Dalam doa malam..
Dalam sujud...
Pada harapan...
Hari esok yang lebih baik..
Dalam kelelapan...
Selepas bergulat dengan waktu..
Berkejaran dengan target..
Sebelum senja menghilang...
Biarkan mentari... Kembali jadi penyemangat hidup ini...
Menggerakkan seluruh sel, organ tubuh kakiku..
Dalam sujud malam ini..
Ku renungkan segala perbuatan baikku..
Masih kan gunungan kesalahanku..
Ku kikis perlahan pasti habis...
Berganti tumpukkan kebaikanku..
Agar wangi melati tetap abadi...
Dari kebaikanku terapi jiwa yang lesu...
Bukan bau busuk yang menyengat..
Berlumuran dosa...
Mengumbar perbuatan negatif..
Mencemari aliran sungai kasihMu
Menghambat belaskasihMu
Menghalangi sinarMu
yang menyilaukan hatiku..
Biarkan malam ini hening..
Jangan kau tusuk-tusuk tangisan keluhanmu..
Yang baunya menjadi virus jahat bagi orang lain..
Bersyukur dalam keheningan...
Menikmati malam ini..
berganti pagi semangat jiwa yang terbakar..
Mentari yang mereka dengan hari yang baru..
Awal yang baik dan hari baik...
Bertahan dalam pandemi..
Moga lekas selesai..
Sujud dalam keheningan malam..
Biarkan pencari nafkah malam mendapatkan rejeki lebih banyak dengan cara yang positif..
Biarkan penjaga kentongan menyamankan kami yang nyenyak bermimpi berpelukan dengan harapannya..
Selamat dini hari kawan.. Mimpi indahmu moga terwujud di hari depanmu